Cara Bisnis Bubur Ayam

warung bubur ayam

Ternyata bubur ayam menjadi salah satu menu makanan yang diminati banyak orang. Terbukti dengan suksesnya usaha bubur ayam syarifah yang kini telah berkembang lebih dari satu outlet ini. Walaupun bubur ayam Syarifah mengenalkan bisnisnya sebagai bubur ayam Jakarta, tapi usaha ini ternyata sukses berkembang di kota Jogja yang mayoritas bukan orang Jakarta.

Konsumen
Mungkin bubur adalah makanan yang identik dengan orang sakit, anak kecil atau bayi dan lansia. Karena teksturnya yang lembut sehingga mudah dicerna, jadi tak perlu tenaga ekstra untuk mengunyahnya. Namun hadirnya bubur ayam Syarifah ternyata dapat memperluas pasar konsumen bubur, karena sekarang hampir semua masyarakat dari berbagai usia menyukai bubur terutama untuk sarapan pagi.

Info Produk
Umumnya bubur adalah makanan yang terbuat dari bahan baku utama beras yang dimasak hingga lunak. Makanan bubur ayam ini biasa disajikan dalam mangkuk bersama suwiran daging ayam goreng, potongan cakue, dan kacang kedelai goreng. Pelengkapnya berupa taburan bawang goreng, irisan daun seledri kerupuk atau emping, kecap manis, kecap asin, dan sambal. Bubur ayam dapat dinikmati bersama sate hati, ampela dan usus. Kuliner ini, biasa dinikmati sebagai menu saat sarapan.

Agar bubur ayam yang Anda buat lezat, sebaiknya beras yang Anda gunakan harus pulen. Ayam yang digunakan harus segar. Sebelum ayam digoreng untuk suwiran, ayam terlebih dahulu direbus untuk diambil kaldunya. Bumbu kaldu ayam terdiri dari bawang putih, ketumbar, kunyit, jahe, serai dan garam.

bubur ayam syarifah

Anda dapat mencontoh kesuksesan dalam cara bisnis bubur ayam Syarifah. Di Jogja, tepatnya di Jalan Sagan terdapat warung bubur ayam, yang bernama bubur ayam Syarifah. Sajian bubur ayam Syarifah ini, sebenarnya hampir sama dengan sajian bubur ayam yang lainnya. Namun, yang membedakan adalah rasa, penyajian dan pelayanannya. Usaha yang berdiri sejak tahun 2004 ini, tidak langsung sukses dalam menjalankannya. Firly Ferdiansyah mengawali usahanya berjualan dengan menggunakan gerobak, tenda dan mangkal di pinggir jalan dan dibantu 1 orang asistennya. Ternyata dari hari ke hari usahanya tersebut mendapat respon positif dari masyarakat yang telah mencoba bubur ayam buatannya tersebut. Dari hasilnya itu, akhirnya Firly dapat menyewa sebuah tempat di Sagan untuk berjualan dan menambah menu-menu hasil kreasinya sendiri. Begitu banyak penggemar bubur ayam Syarifah, sehingga Firly membuka cabang bisnisnya itu dibeberapa tempat. Kita dapat menjumpai bubur ayam Syarifahnya di Samirono, Jalan Kaliurang, Mangkubumi, dan Seturan yang buka mulai pukul 6 pagi hingga 11 siang. Berbeda dengan warung yang berada di Sagan, yang buka mulai pukul 6 pagi hingga 9 malam, di sini pun ada banyak berbagai menu special selain bubur ayam. Kunci sukses bubur ayamnya terletak pada rasanya yang khas dan pelayanannya yang baik terhadap konsumen. Lelaki 30 tahun ini pun sering membagikan kupon makan gratis pada pelanggannya. Itulah salah satu trik Firly dalam menarik konsumen.

Pemasaran
Untuk bisnis makanan ini, cara menjualnya dapat dengan cara berkeliling atau mangkal. Namun, sebaiknya berjualan dengan cara mangkal, karena akan lebih menghemat tenaga. Asalkan lokasinya strategis, penjualannya tidak kalah bahkan lebih baik dari yang berkeliling. Lakukan promosi dengan membuat spanduk tempat usaha, kualitas dan rasa bubur yang dijual merupakan faktor penting untuk berjalannya promosi dari mulut ke mulut.

Selain itu bubur ayam Syarifah juga mempromosikan usahanya dengan menjadi sponsor beberapa event yang ada di kota Jogja dan memberikan voucher gratis bagi patnernya. Selain itu pemasaran binis ini juga dilakukan melalui memasang iklan di media elektronik, dan juga menerima tawaran liputan dari beberapa media yang secara tidak langsung membantu pemasaran bisnisnya.

Tip dan Trik
Pada umumnya bubur ayam dijual pada pagi hari sebagai menu sarapan. Namun, kini juga mulai bermunculan yang menjual bubur ayam saat sore hingga malam hari. Karena ternyata banyak juga orang yang memilih kuliner ini sebagai menu makan malamnya.

Analisis Ekonomi

Modal awal
Gerobak                                        Rp  2.000.000,.
Tenda, kursi, meja                             Rp  1.500.000,.
Peralatan masak                                Rp  1.000.000,.
Sewa tempat masak                              Rp  5.000.000,.
Bahan baku awal                                Rp    500.000,.+
Jumlah                                         Rp 10.000.000,.

Biaya operasional / bulan
Pembelian bahan baku
Beras (5 liter x Rp 6000/liter x 30 hari)      Rp     900.000,.
Daging ayam (2kg x Rp 25.000/kg x 30 hari)     Rp   1.500.000,.
Bumbu dan bahan pelengkap Rp 60.000 x 30 hari  Rp   1.800.000,.
Gas elpiji 3kg @ Rp 13.500 x 20 tabung         Rp     270.000,.
Kotak Styrofoam (50buah x 500/buah x 30 hari)  Rp     750.000,.
Gaji karyawan                                  Rp     800.000,.
Listrik dan Lain-lain                          Rp     200.000,.+
Jumlah                                         Rp   6.220.000,.

Pemasukan
Omset / bulan
(70 porsi x Rp 5000 x 30 hari)                 Rp 10.500.000,.

Laba bersih / bulan
(Rp 10.500.000,. – Rp 6.220.000,.)             Rp   4.280.000,.

BEP
(Rp 10.000.000,. : Rp 4.280.000,.) = < 3 bulan

Sumber gambar : tim bisnisUKM

2 Komentar

Komentar ditutup.