Berjualan Jeruk di Pinggiran Jalan

Pinggiran jalan merupakan lokasi favorit bagi kebanyakan orang untuk berjualan atau menggelar berbagai macam barang dagangan. Selain dalam bentuk toko atau ruko permanen, kita mengenal juga pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya menggunakan lapak non permanen. Namun saat ini mulai muncul trend dari kalangan pedagang yang menjajakan produknya menggunakan kendaraan. Selain simple, menggunakan kendaraan juga dirasa lebih fleksibel ketika harus berpindah dari satu tempat ke lokasi lain yang dipandang lebih ramai.

penjual jeruk menggunakan pick upSeperti yang tim liputan bisnisUKM temui di beberapa titik di Jalan Magelang Yogyakarta hari ini, Rabu (11/9), terdapat para pedagang khususnya buah-buahan yang menjajakan produknya di atas kendaraan pick up. Salah seorang diantaranya adalah Rokhmat, pemuda asal Magelang yang mengadu nasib di Jogja dengan berjualan jeruk menggunakan kendaraan pick up. Sejak pukul 08.00 pagi, Rohmat mulai menjual jeruk segar di pinggiran Jalan Magelang seorang diri, hingga pukul 21.00 malam. Dalam sehari, rohmat mengaku bisa menjual jeruk sampai dengan 4 kuintal, dengan harga rata-rata Rp.15.000,00/ kg.

“Paling ramai konsumen biasanya sore hari, saat orang-orang baru pulang kerja,” jelasnya. Terdapat dua jenis jeruk yang dijajakan Rohmat setiap harinya, yakni jeruk Jember (yang berwarna hijau) dan jeruk Bali (yang berwarna kuning/ orange). Dari kedua jenis jeruk itu, Rohmat mengaku jeruk Jember lebih banyak diminati, meskipun berwarna hijau tetapi rasanya cukup manis. Dari berjualan jeruk di pinggir jalan tersebut, Rohmat bisa mengantongi omzet rata-rata Rp 2.500.000,00 s.d. Rp 3.000.000,00 setiap harinya.

Sebuah hasil yang cukup menggiurkan bukan?

Tim liputan bisnisUKM

 

2 Komentar

Komentar ditutup.