Dapoer Roti Bakar, Sajikan Resep Dunia Dengan Harga Sederhana

Berawal dari ketertarikannya dengan kuliner roti bakar, Oktaviani (33) yang sebelumnya telah bekerja di bidang pertambangan selama lebih dari 9 tahun, memutuskan untuk banting stir menggeluti bisnis roti bakar. Gayung pun bersambut, passion yang Ia miliki didukung oleh beberapa temannya hingga mereka memutuskan bekerjasama membuka cabang Dapoer Roti Bakar di Yogyakarta.

“Pertama kali menemukan Dapoer Roti Bakar ini kami searching di Google. Menurut hasil survey yang kami dapatkan, Jakarta dan Bandung memang pusat pembuatan bahan baku roti bakar yang enak. Dan dari hasil survei panjang tersebut kami menemukan Dapoer Roti Bakar,” tutur Oktaviani kepada tim liputan BisnisUKM, Kamis (06/8) silam.

Ketika ditanya kenapa dari sekian banyak kafe atau warung roti bakar yang ada di Indonesia, Ia memilih Dapoer Roti Bakar, pengusaha muda asli Kalimantan Tengah ini berujar bahwa Ia melihat tim Dapoer Roti Bakar memiliki konsep bisnis yang kreatif. Bahkan bahan baku seperti roti, dan aneka selai untuk toping pun diproduksi sendiri homemade dengan racikan resep dari Singapore.

Berbekal pengalamannya mencicipi berbagai macam kuliner khususnya roti bakar dan fresh milk di berbagai kota besar di Indonesia, alumni Teknik Geologi UPN Yogyakarta ini melihat konsep kafe roti bakar seperti ini belum pernah Ia jumpai sebelumnya di Kota Jogja. Inilah yang kemudian mendorong Oktaviani bersama teman-temannya, yakin dengan peluang bisnis Dapoer Roti Bakar di Yogyakarta.

“Untuk roti bakar saya sudah observasi, sudah survei di sekitar sini belum ada bisnis roti bakar dengan konsep kafe. Karena kebanyakan orang lebih cenderung memilih main menu makanan berat. Jadi, saya merasa bila kami sungguh-sungguh pasti masih ada peluang meskipun kita tidak menyuguhkan makanan berat sebagai main menu,” jelasnya.

Menggandeng Kalangan Anak Muda Dalam Setiap Promosi

Memilih lokasi usaha di Jalan AM. Sangaji No. 63A Yogyakarta, Oktaviani mencoba menawarkan konsep kafe roti bakar yang nyaman bagi kalangan anak muda. “Kita mengkondisikan konsep kafe sebagai tempat nongkrong yang santai bagi kalangan anak muda,” begitu ujarnya. Jadi, konsumen tidak hanya bisa menikmati aneka roti bakar dan fresh milk tapi bisa juga santai membaca buku, menikmati live music, dan bebas mengakses internet dengan fasilitas free wi-fi.

Sejak resmi dibuka sekitar empat bulan yang lalu, untuk pemasarannya Dapoer Roti Bakar sengaja menggabungkan strategi pemasaran konvensional dan promosi online. Pemasaran offline dijalankan dengan mengedukasi konsumen yang datang langsung ke Dapoer Roti Bakar serta mulai aktif mengikuti pameran dan menggandeng beberapa kampus untuk mengadakan event di Dapoer Roti Bakar. “Kita juga aktif di sosial media, semacam di Path, Instagram, dan Twitter. Disitu kita selalu update produk-produk kita dan menginformasikan event apa yang kita punya,” kata Oktaviani.

Kendati di awal-awal merintis usaha Ia cukup kesulitan untuk mengedukasi pasar (masyarakat Jogja), namun pengusaha muda ini mensiasatinya dengan membandrol harga jual yang terjangkau. Ia mengungkapkan Dapoer Roti Bakar Jogja membandrol harga mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 20.000,00/ porsi agar lebih terjangkau di semua kalangan.

Di akhir-akhir pertemuan kami, Oktaviani tak sungkan-sungkan membeberkan kunci suksesnya dalam menjalankan bisnis Dapoer Roti Bakar. “Untuk membuat sesuatu bisa sukses, kita butuh passion. Meski Dapoer Roti Bakar Jogja merupakan bisnis kemitraan dari Jakarta, namun untuk memulai denyut nafasnya di Jogja kita memulainya dari nol dan memang tidak mudah. Jadi, untuk memulai usaha seperti ini tips yang paling utama adalah passion,” terangnya. Kedepannya, Oktaviani berharap Dapoer Roti Bakar Jogja mendapat apresiasi yang bagus dari masyarakat Jogja seperti Dapoer Roti Bakar yang ada di Jakarta.

Tim Liputan BisnisUKM

1 Komentar

Komentar ditutup.