ide Biasanya jika kita melihat poster film Star Wars via gambar di google. Terpampanglah jelas poster itu akan berisikan tokoh-tokoh dari star wars, sebut saja Luke Skywalker, Dark Vader, Jedi, R2D2 atau tokoh lainnya. Namun bagaimana jika muka Luke Skywalker yang muncul bukanlah dia, melainkan muka Nobita yang terkenal di film Doraemon. Dengan latar belakang film Star Wars, wajah Nobita muncul berbadan jagoan utama dalam film garapan George Lucas ini.
Mungkin aneh bagi sebagian besar masyarakat, tetapi tidak aneh bagi Nurrachmat Widyasena atau yang biasa disapa Ito ini. Ito, pendiri Kitc asal Bandung punya alasan kenapa dia mengubah wajah Luke Skywalker menjadi Nobita. “Sebenarnya ini merupakan salah produk dari Kitc, dan Istilah Kitc atau Kitsch ini diambil dari bahasa german kitch yang artinya sampah atau dari kata ‘verkitschen’ yang memiliki arti membuang dan sifatnya nyeleneh,” katanya beberapa waktu lalu di Bandung.
Memang nyeleneh dan tidak sampai disitu saja. Dalam salah satu produknya, Ito pun memadupadankan James Bond dengan Ninja Hattori dalam poster film James Bond berjudul Moonraker dengan penambahan Bahasa jepang di kanan kirinya.
Baca Juga Artikel Ini :
Finalis “Young Artist Award” pada Art Jog 2013 ini menuturkan ide kitc ini muncul bersamaan dengan jalur studi yang ditempuhnya, yaitu seni rupa. Dalam keseharian, Ito selalu berkutat dengan seni, entah itu seni lukis, patung, ataupun desain grafis. Hingga terbesit dalam pikiran, kenapa tidak membuat karya kitc sekaligus menjualnya?
Ya, namun Ito membuat Kitc yang lebih ramah pasar dan tidak terlalu njlimet. Produk-produk Ito banyak terinspirasi dari luar angkasa, atau space age yang dibuat dengan style pop. Eksotisme yang dibawa oleh objek-objek space age membuatnya selalu terngiang. Pasalnya, Ito kecil suka menonton film dan membaca komik-komik fiksi ilmiah seperti The Jetsons, Star Wars, Star Trek, Barbarella, Space Odyssey, sampai Captain Proton.
Jenis-jenis model yang dibuatnya berupa poster, notes, gantungan kunci, kaos, dan lainnya dengan penggabungan antara kultur pop Jepang dan Amerika. Penggabungan itu tidak serta merta dia lakukan tanpa pikir panjang. Terlebih dahulu ito lalukan riset kecil-kecil alih-alih menemukan padu padanan yang cocok antara keduanya.
“Nah, rencana berikutnya saya akan menggabungkan kultur Indonesia semacam wayang. Sekarang ini saya hanya bermain dengan kultur jepang, karena yang berbau jepang banyak orang yang tertarik” tuturnya.
Untuk produk Kitcnya, Ito membandrol dari seharga Rp 30.000 sampai 150.000. Akan halnya, sebagai sebuah produk, dalam hal pemasarannya Ito mengandalkan jalur online dan offline. Untuk penjualan onlinenya, Ito membuat website sendiri dan merambah juga media sosial seperti Instagram dan facebook. Sedangkan untuk offline, Ito rajin ikut acara-acara atau bazar anak muda yang diselenggarakan di Bandung dan Jakarta.
BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini
Bagi Ito,produk yang ditawarkannya ini tidak harus keren melainkan harus memiliki kombinasi antara yang nyeleneh dan enak dipandang mata. “Sejauh ini cukup saja pendapatan yang saya terima, dulu hanya belasan produk, sekarang sudah puluhan barang yang telah saya titipkan ke toko-toko,” pungkasnya.
Tim Liputan BisnisUKM
(/Harry)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Jakarta