
Mengawali perjalanannya di tahun 2013, sebelum merintis bisnis kopi luwak, Sukandar sudah mulai mengurus semua keperluan izin usaha ke BPOM dan melakukan uji lab di Sucopindo Kalbar. Setelah izin resmi mulai ia kantongi, pada awal 2014 sampai 2015 Sukandar serius menjalankan bisnis Kopi Luwak Borneo di bawah bendera CV. West Borneo Indonesia,
Baca Juga Artikel Ini :
“Di Pontianak kebetulan saya ada kebun kopi di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar,” ujar pengusaha muda ini.
“Hewan Musang itu memang hewan asli di kebun kopi tempat saya dan sudah lama berada di sana,” terangnya.
Dengan harga jual Rp 100.000 per kotak (isi 5 sachet) dan harga reseller sebesar Rp 75.000, omzet per bulan yang didapat sekitar Rp 10 juta – Rp 15 juta. Biasanya, Sukandar menjual kopi luwak Borneo di toko oleh-oleh di Kawasan PSP Pontianak dan di cafe-cafe yang biasanya membeli secara kiloan dengan harga 1 kilogram Rp 1 juta.
“Sekarang harga kopi luwak turun. Dulu saya bahkan bisa menjual per kilo Rp 3 juta,” kata Sukandar.
Rutin Mengirim Kopi Borneo ke Daerah Lain
Keunggulan produk kopi luwak khas Kalbar ini aman untuk lambung dan punya ciri khas rasa tanah Borneo yang berbeda dengan luwak Bali dan Sumatera. “Penyebabnya karena tanah di Kalbar merupakan tanah gambut dataran rendah, berbeda dengan di Sumatera yang dataran tinggi,” jelasnya kepada tim liputan BisnisUKM.com.
Tak hanya menjadi pemasok kopi di daerah Kalimantan, Sukandar juga rutin mengirim kopi luwak tersebut ke Gorontalo, Jakarta, Kuala Lumpur dan Taiwan. Ia juga telah mengikuti pameran di Jakarta Trade Expo 2016 yang bertempat di Jakarta International Expo, Kemayoran pada tahun 2015 lalu.
BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini
Sukandar mengaku dalam mengembangkan bisnisnya kendala yang dihadapi yaitu untuk mengurus izin ekspor bagi UMKM. “Di Indonesia masih sulit karena adanya standar peraturan ekspor yang berbeda antar instansi sehingga membingungkan para eksportir,” ucapnya.
“Kami juga memberi jasa pelatihan barista bagi para karyawan hotel di Pontianak dan membuka jasa konsultasi bagi yang ingin membuka bisnis cafe di Pontianak,” imbuhnya. Hingga saat ini, sudah ada tiga orang pengusaha cafe yang berkonsultasi dengannya. Sukandar dan tim juga memberi mesin ekspreso untuk membuat kopi bagi cafe dan hotel-hotel tersebut.
Ke depan, Sukandar ingin meluaskan pasar hingga ke Eropa dan menyuplai alat ekspreso ke seluruh nusantara. Ia juga berencana untuk mewaralabakan kopi luwak Borneo khas Kalbar di semua daerah di tanah air.
Tim Liputan BisnisUKM
(/Vivi)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Kalimantan Barat