Tak pernah kapok mengalami kegagalan menjadi kunci sukses Wisnu (43) hingga akhirnya bisa sukses membuka cabang hingga 45 outlet di berbagai pelosok daerah. Meski sebelumnya pernah mengalami kesulitan dan kegagalan bertubi-tubi, Wisnu tak lantas menyerah dengan kegagalan justru semakin gagal Ia mengaku semakin semangat dan penasaran.
“Satu keyakinan yang membuat saya semangat adalah bahwa setiap kegagalan pasti ada akhirnya, hanya kita tak pernah tahu kapan kegagalan berakhir. Dengan modal Bonex (bondo nekat khas julukan Surabaya) setelah terpuruk habis, disitulah awal saya membangun sebuah keyakinan bahwa usaha kali ini pasti berhasil, dan Allah mengabulkanya,” seperti itu ujar Wisnu.
Tidak kurang dari lima kali membangun usaha, mulai dari bisnis distributor makanan hingga bisnis non makanan telah Wisnu jalani. Hasilnya bukan keuntungan yang Ia dapatkan, tiga unit rumah, 1 mobil, dan sepeda motor habis tidak terhitung karena usahanya mengalami kegagalan. “Hingga terakhir saya menempati kamar kost ukuran 3 x 3 meter dan dihuni satu keluarga, bahkan saya sampai lupa sudah menghabiskan berapa rupiah,” tutur pengusaha sukses ini.
Merancang Ide Bisnis yang Sedikit Menyimpang
Setelah gagal berkali-kali, Wisnu kembali bangkit dan merancang lagi ide bisnis yang lebih luas dan sedikit menyimpang dari pakem yang sudah ada. Menu Bakso Steak, awalnya sebagian besar orang mencibir ide tersebut karena bakso dan steak sangat sulit untuk digabungkan. “Jangan ditanya soal pertentangan untuk memulai usaha ini, tak satupun teman maupun keluarga yang setuju. Tapi satu keyakinan saya bahwa ini akhir kegagalan yang bertubi-tubi,” jawabnya.
Pilihan pertama untuk memulai uji coba bisnis makanan unik ini yaitu di daerah pelosok pegunungan di Bromo Jawa Timur. Pertanyaan saat itu yang muncul adalah siapa yang mau makan menu seperti itu? Di daerah perkotaan saja masih jarang dan tertentu orang berduit saja yang makan steak. Ternyata yang menjadi pertimbangan utama Wisnu ketika melakukan uji coba di daerah pelosok agar jika usaha ini gagal maka tak banyak yang tahu, lain halnya jika di buka pertama kali di kota dan gagal maka merk Bakso Steak dipastikan juga akan habis dan hancur.
“Dan benar gagal., msh tetap yakin saya mencoba menghubungi seorang kawan yang menjadi chef di hotel berbintang di Bali. Setelah menerima masukan dari beliau saya kembali melakukan uji coba dan gagal lagi. Bersyukurnya saya karena Allah memberikan kekuatan hati dan pikiran yang sehat dan rasional. Sehingga tidak sekalipun saya mengalami stres dan down meskipun mengalami kegagalan berkali-kali,” ungkap Wisnu.
Bermodalkan sisa-sisa kemampuan yang ada dan keyakinan yang semakin menipis, disitulah kepasrahan Wisnu muncul dan saat terakhir uji coba itulah sebuah karunia besar Ia dapatkan. Permintaan outlet pertama berhasil diwujudkan hingga sampai saat ini perkembangan bisnis bakso unik ini sudah tak terbendung. “Alhamdulillah dua tahun terakhir calon mitra harus antri minimal 2 bulan jika mau opening. Dengan jumlah outlet 45 cabang di 40 kota tersebar di 14 propinsi di seluruh Indonesia, kami terus semangat berinovasi hingga saat ini memiliki 4 brand andalan di bisnis makanan,” ucapnya dengan penuh syukur.
Wisnu mengaku saat ini satu-satunya strategi yang mampu mempercepat keberhasilan bisnisnya adalah sistem kemitraan atau waralaba untuk meningkatkan jaringan di seluruh Indonesia. Dari kesuksesan bisnis bakso yang Ia jalankan, kini pengusaha sukses ini mulai mampu menyelesaikan kewajiban hutang dan mengembalikan keuangan keluarga yang terpakai di masa-masa gagal.
“Didunia ini tidak ada yang tidak mungkin, maka yakin dan percaya adalah modal terbesar dalam memulai usaha. Bersiaplah untuk gagal jika anda ingin sukses,” pesan Wisnu menutup sesi wawancara kami.
Tim Liputan BisnisUKM
boleh saya minta syarat untuk menjadi patner baso steak,
saya ingin sekali membuka di Majalengka.
Asslm kalu mau frenchise berapa ya … mohon info .. salam sukses luar biasa ….