Meski hanya dengan gerobak sederhana, ia sering memberi bakso gratis.

Pengusaha Bakso Malang Ini Laris Manis Setelah Gratiskan Para Hafidz

Meski hanya dengan gerobak sederhana, ia sering memberi bakso gratis.
Rahmat Nurhidayat tengah melayani pesanan pembeli bakso jualannya. Meski hanya dengan gerobak sederhana, pengusaha bakso ini sering memberi bakso gratis.

Bekerja, membangun usaha, beribadah, dan belajar agama, ternyata bisa dilakukan dalam satu waktu sekaligus. Hal itu dilakukan Rahmat Nurhidayat dengan berjualan bakso Malang di Alun-Alun Kidul, Keraton Surakarta Hadiningrat.

Berbeda dengan pengusaha lainnya yang fokus mencari keuntungan besar, justru Rahmat menggratiskan semangkok bakso bagi para hafidz atau siapa saja yang hafal Al Quran untuk makan bakso di tempatnya. Tak tanggung-tanggung mereka yang hafal Al Quran boleh makan gratis selamanya.

Berjalan sekitar 300 meter memasuki Alun-Alun Kidul Keraton Surakarta, melalui pintu selatan Gading, Anda akan bertemu Rahmat dan gerobak baksonya di kiri jalan. Gerobaknya cukup mencolok bertuliskan “Hafal Al Quran Gratis Selamanya”. Tulisan itu bukan sekedar tempel karena Rahmat mengatakan ada belasan hafidz yang saat ini berlangganan makan gratis di tempatnya.

Bakso gratis itu untuk para hafidz atau penghafal Al Quran.
Stiker bakso gratis tertempel di bagian atas gerobaknya. Bakso gratis itu untuk para hafidz atau penghafal Al Quran.

Bagi Rahmat, berdagang bukan hanya perihal untung rugi. Ia terinspirasi dari keponakannya yang menjadi santri dan bercita-cita mampu menghafal Al Quran. “Alhamdulillah saya tak pernah rugi. Malah untung karena banyak kenalan dan teman,” ungkap bapak satu anak tersebut.

Uniknya lagi, Pria asal Palur, Karanganyar tersebut tak pernah meminta pembeli membuktikan kalau mereka hafal Al Quran. Bahkan sering terjadi tawar menawar. Rahmat Nurhidayat pernah ditawar anak-anak, yang akhirnya boleh makan gratis meski hanya hafal satu juzz Al Quran saja.

“Saya senang melihat semangat belajar mereka. Saya juga ingin sekali kelak dapat hafal Al Quran,” lanjutnya.

Hingga saat ini Rahmat tetap menyempatkan belajar agama di tengah kesibukannya berdagang bakso. Saban seminggu sekali, ia belajar mengaji di masjid dekat Alun-Alun Kidul Keraton Surakarta.

Hikmah Berbagi Bakso

Satu mangkok bakso jualan Rahmat dapat dinikmati hanya dengan 7.000 rupiah saja.
Satu mangkok bakso jualan Rahmat dapat dinikmati hanya dengan 7.000 rupiah saja.

Sebelum memutuskan untuk berjualan bakso Malang, Rahmat pernah bekerja sebagai staf marketing di dua perusahaan besar yakni Rose Brand dan Yamaha. Pekerjaan sebagai marketing ternyata berpengaruh besar dalam mengelola usahanya. Rahmat mengaku lebih luwes berkomunikasi dengan para pelanggan baksonya.

Baca Juga Artikel Ini :

Coba-coba Resep Mama Mertua, Adit Sukses Buka Usaha Bakso Jamur Plat N

Bakso Condong Raos Raup Omzet Rp 20 Juta Sehari

Niat Rahmat berbagi ternyata sempat membawa hikmah dalam hidupnya. Rahmat mengungkapkan pernah suatu waktu mengajukan kredit rumah di sebuah bank namun tak disetujui. Dilanda putus asa, Rahmat malah ditawari kredit oleh pengembang perumahan tersebut. Usut punya usut, sang pengembang pernah membaca cerita Rahmat yang menggratiskan hafidz untuk makan bakso di tempatnya.

Rumah itu pun menjadi rumah yang ia tempati sekarang bersama anak dan istri. “Saya bersyukur sekali bahkan hampir tak percaya ditawari kredit lebih murah oleh pengembangnya langsung. Mungkin itu hikmah dari Allah,” ungkap Rahmat Nurhidayat.

Habis 200 Mangkok Bakso Dalam Sehari

Sehari-hari Rahmat berjualan di Alun-Alun Kidul Keraton Surakarta yang menjadi ruang publik masyarakat Solo.
Sehari-hari Rahmat berjualan di Alun-Alun Kidul Keraton Surakarta yang menjadi ruang publik masyarakat Solo. Ia bisa menjual sekitar 200 mangkok bakso Malang dalam sehari.

Saban waktu menunjuk angka empat sore, Rahmat mengendarai gerobak setengah sepeda motor miliknya menuju alun-alun selatan Keraton Surakarta. Bakso jualan Rahmat terbilang laris. Dalam sehari Rahmat mampu menjual hingga 200 mangkok bakso.

Musim hujan seperti sekarang ini, Rahmat tetap bersyukur mampu menjual 100an mangkok bakso tiap hari. Bila sedang ramai pelanggan, kadang Rahmat hanya butuh waktu dua jam untuk menghabiskan jualannya.

“Biasanya ramai-ramainya akhir minggu atau pas hari libur nasional, Mas. Lebih ramai lagi kalau tidak hujan. Alun-alun ini kan memang sudah menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat Solo,” ungkap Rahmat lebih lanjut.

Jika ingin merasakan kenikmatan bakso Malang jualan Rahmat, hanya butuh 7000 rupiah saja. Dengan uang tersebut kalian sudah bisa menikmati tiga bakso kecil, satu bakso besar berisi telor puyuh, tahu putih, pangsit, daun bawang, sawi, dan bawang goreng yang diguyur kuah kaldu. Agar lebih nikmat, kalian juga dapat menambahkan saus, kecap, maupun sambal sesuai selera.

Rahmat mengungkapkan akan tetap menggratiskan baksonya bagi siapa saja yang hafal Al Quran, selama ia masih berjualan. “Insya Allah akan terus gratis bagi hafidz selama saya masih berjualan. Semoga suatu saat saya pun bisa hafal Al Quran. Amin,” tutup Rahmat.

Tim Liputan BisnisUKM

(Rizki B.P)

Kontributor BisnisUKM.com Wilayah Solo Raya