
Bila kondisi seperti ini dibiarkan berlarut-larut, tidak menutup kemungkinan bila jumlah permintaan konsumen juga akan ikut berkurang sehingga banyak pelaku UKM yang akhirnya tidak sanggup menghadapi kenyataan dan ujungnya gulung tikar.
Hal ini bisa terjadi karena hampir semua jenis UKM di Indonesia masih banyak yang menggunakan bahan baku impor. Ketergantungan pelaku UKM terhadap bahan impor menjadi salah satu penyebab mengapa ketika rupiah melemah kondisi UKM Indonesia mulai ikut goyah.
Industri Tahu dan Tempe Mulai Melemah
Kenaikan harga bahan baku tersebut tentunya cukup mempersulit kondisi pelaku UKM di negara kita, sehingga tidak heran bila beberapa rumah produksi tahu dan tempe memilih mengurangi jumlah tenaga kerjanya untuk menutup kekurangan biaya operasional setiap harinya.
Meski sampai hari ini kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) masih belum menunjukan perbaikan yang signifikan, namun semoga kedepannya dampak melemahnya nilai rupiah tidak sampai berlarut-larut sehingga pelaku ukm di negara kita bisa segera bangkit kembali tanpa harus mengurangi jumlah tenaga kerja yang mereka miliki. Maju terus UKM Indonesia, cari solusi alternatif yang paling tepat, dan salam sukses!
Sumber gambar : 1. http://image.metrotvnews.com/bank_images/actual/138553.jpg 2. http://img.menit.tv/agustus/images/EKONOMI/tahu%20%20tempe.jpg