“Memulai bisnis itu seperti bayi yang belajar berjalan. Kadang terjatuh, tapi harus bangkit lagi sampai akhirnya bisa berjalan. Dibutuhkan keberanian, kerja keras dan berdoa. Jangan menunggu sempurna dulu baru buka bisnis, tapi buka dulu baru sempurnakan seiring berjalannya bisnis kita.” Wahyu Pramusinto
Statement tersebut pernah dilontarkan Wahyu Pramusinto dalam wawancaranya bersama tim liputan bisnisUKM.com beberapa bulan yang lalu. Sikap mental pantang menyerah alias tidak loyo menjadi salah satu faktor kesuksesan Wahyu dalam mengembangkan Nairaolshop miliknya.
Namun, apakah hanya faktor mental saja yang menjadi penentu sukses tidaknya seseorang mengembangkan sebuah bisnis? Tentu saja tidak. Masih banyak faktor lain baik teknis maupun non teknis yang menjadi kunci kesuksesan dalam berbisnis. Salah satu diantaranya adalah pemanfaatan teknologi sebagai media pemasaran. Seperti apa gambarannya? Bisa disimak dalam wawancara kedua kami bersama Wahyu Pramusinto berikut ini :
Bagaimana latar belakang & perjalanan bisnis Anda dari awal?
Wahyu Pramusinto awalnya merupakan seorang karyawan kantoran. Sembari bekerja, dirinya biasa menjadi reseller beberapa produk dan memasarkannya secara online. “Bisnis tersebut hanya saya jadikan sebagai sampingan saja di sela-sela pekerjaan sebagai karyawan kantoran. Akhirnya toko online tersebut tutup karena kesibukan lain,” ujarnya.
Baru setelah berumah tangga, Wahyu kembali berkeinginan membuka sebuah toko online di rumah, supaya istrinya bisa ikut terlibat sembari mengurus anak. “Toko jilbab online ini bermula karena istri saya memakai jilbab dan sering membeli jilbab di pasar. Tidak jarang istri juga sering belanja online di internet. Kemudian terlintas di pikiran kenapa gak jual jilbab secara online saja?” imbuhnya.
Bagaimana prosedur pemasaran Nairaolshop ketika awal memulai usaha?
Setelah memutuskan menjalankan toko jilbab online, Wahyu segera membangun website dengan alamat nairaolshop.com. Website tersebut satu-satunya media pemasaran yang digunakan Wahyu di awal mengembangkan usaha. “Pemesanan awalnya dilakukan melalui shopping cart yang ada di website saja,” kata Wahyu. “Hasilnya tidak maksimal karena ada customer yang tidak mengerti cara penggunaan shopping cart di website. Akhirnya fitur shopping cart dihapus,” lanjut Wahyu.
Kapan memutuskan memulai pemasaran melalui media online?
“Sejak awal berdiri saya langsung membuka Nairaolshop tanpa media social. Kemudian menyusul dibuatkan akun BBM dan Whatsapp. Setelah itu baru mulai membuat akun facebook, twitter dan instagram,” terang Wahyu.
Kenapa memutuskan menggunakan media online ketika itu?
Banyak hal yang menjadi alasan para pebisnis meng’online’kan usahanay. Termasuk Wahyu, kendati belajar bisnis online secara otodidak, namun dirinya mampu membuktikan bahwasanya pilihan menggunakan media online merupakan keputusan tepat. “Terlebih ketika kita menggunakan media online, area pemasaranya menjadi lebih luas bahkan tidak terbatas, sehingga omzet bisa meningkat,” katanya.
Media online apa saja yang digunakan sebagai media pemasaran?
“Sampai saat ini saya menggunakan web toko online, facebook, twitter, BBM, Whatsapp dan Instagram,” jelas Wahyu. Dan dari berbagai fasilitas online yang digunakan, Wahyu menganggap sejauh ini yang paling efektif adalah web toko online, facebook, dan BBM.
Apakah ada tim khusus yang handle pemasaran online?
“Untuk pemasaran online di website dan sosial media saya kerjakan berdua istri secara bergantian. Untuk BBM dan whatsapp ada karyawan yang meng-handle-nya,” ujarnya.
Kendala dalam melakukan pemasaran melalui media online?
Berkembangnya media online sebagai ujung tombak pemasaran ternyata sebanding juga dengan trend penipuan yang belakangan marak terjadi. Kondisi demikian membuat para customers mulai cemas dan lebih berhati hati ketika melakukan order atau transaksi dari toko online.
Hal itu pulalah yang sempat dirasakan Wahyu dalam mengembangkan usahanya. “Ada beberapa customer yang tidak percaya bahwa toko kami adalah toko yang jujur. Ada juga yang meragukan keaslian produk yang kami jual,” terangnya.
“Untuk meyakinkan customer yang tidak percaya saya sering mengupload paket pengiriman di facebook dan juga nomor resi pengiriman di web. Terkadang saya juga menampilkan testimonial dari customer yang sudah pernah membeli produk kami dan merasa puas,” kata Wahyu.
Kunci sukses Wahyu dalam memaksimalkan pemasaran melalui media online?
“Harus lebih aktif dan lebih cepat menjawab pertanyaan customer supaya customer tidak kesal dan pindah ke toko lain,” ujarnya.
Tim Liputan BisnisUKM