Dorong UMKM Jawa Timur Lakukan Ekspor, LPEI Bangun Desa Devisa Kluster Udang

Jawa Timur berpotensi besar memenuhi kebutuhan produk udang dan olahannya di pasar global. Hal ini dilihat dari nilai ekspor ikan dan turunannya seperti udang yang terus tumbuh. 

Kepala Divisi IEB Institute LPEI, Rini Satriani menjelaskan nilai ekspor perikanan Indonesia untuk periode Januari-Mei 2022 naik 15,04% year on year (yoy) dari US$ 1,96 miliar menjadi US$ 2,26 miliar. Sedangkan produk udang dan olahannya mengalami peningkatan sebesar 17,56% yoy dari US$ 1,08 miliar menjadi USD1,27 miliar hingga Mei 2022. 

Berdasarkan jenis komoditas, ekspor udang Indonesia didominasi oleh lobster, udang kecil (shrimp), udang besar (prawn) dengan negara tujuan ekspor utamanya adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Vietnam dan Thailand.

Melihat potensi tersebut, Indonesia Eximbank Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) baru-baru ini meresmikan Desa Devisa Kluster Udang di Situbondo, Jawa Timur. Sebagai lembaga khusus Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan, LPEI selalu mendukung pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor melalui berbagai program dan diantaranya adalah Program Desa Devisa. 

Speerti dikutip dari Kontan, Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso menjelaskan, LPEI terus bersinergi dengan pemerintah baik pusat dan juga daerah, pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan potensi suatu wilayah. Untuk itu, melalui Program Desa Devisa, LPEI hadir membantu para pelaku usaha untuk ditingkatkan kapasitasnya, baik dari sisi knowledge maupun aspek produksinya. 

“Diberikan pelatihan, pendampingan agar mampu membangun produk yang berstandar internasional. Program Desa Devisa ini juga selain memajukan produk atau komoditas, juga memiliki tujuan yaitu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya. Kalau produknya memiliki daya saing tinggi, artinya harga jualnya juga bagus, maka secara tidak langsung, masyarakatnya akan makmur,” ucapnya dalam keterangan tertulis pada Senin (18/7). 

Lanjutnya, Desa Devisa Kluster Udang ini merupakan binaan bersama antara LPEI dengan salah satu debitur yakni Panca Mitra Multi Perdana (PMMP). Hasil panen udang dari Desa Devisa ini akan dijual kepada PMMP, jadi kualitasnya terjamin. Ia berharap ke depannya akan banyak lagi Desa Devisa dengan mengangkat skema bisnis seperti ini.

Asal tahu saja, berdasarkan data dari International Trade Center, nilai ekspor Perikanan Dunia di pasar global pada tahun 2021 mencapai US$ 164,24 miliar. Selama lima tahun terakhir (2017-2021) ekspor Perikanan Dunia secara rata-rata meningkat 3,23% per tahun. 

Secara spesifik untuk produk udang dan olahannya, pada tahun 2021 mencapai US$ 48,36 miliar atau meningkat 26,27% yoy pada 2021. Selama lima tahun terakhir, ekspor udang dan olahannya dunia secara rata-rata meningkat 4,91% per tahun. 

Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor komoditas perikanan dan menempati peringkat 11 dunia, selain itu juga menguasai pangsa pasar ekspor sebesar 3,2% pada 2021 atau mencapai US$ 5,26 miliar. Adapun lima negara pengekspor utama komoditas perikanan di dunia adalah Tiongkok, Norwegia, Vietnam, India dan Kanada.

Tinggalkan komentar