Owner Baper (bantal persegi)

Empuknya Usaha Bantal Persegi Ala Umi

Owner Baper (bantal persegi) Bantal yang pada umumnya digunakan sebagai penyangga kepala ketika tidur, kini memiliki ragam fungsi. Banyak industri kreatif memodifikasinya menjadi bentuk bantal yang lebih menarik dan eksklusif, sehingga cocok untuk kado dan hiasan interior rumah. Dan ternyata, kreativitas tersebut menjadikannya sebagai salah satu peluang usaha inspiratif yang menjanjikan keuntungan besar setiap bulannya.

Begitu pula yang dilakukan Umi Fariha Arif (26). Mantan jurnalis ini memutuskan resign dari pekerja media dan memilih berwirausaha. Ia pun memilih memproduksi bantal persegi. Umi yang juga memiliki hobi menulis typografi, mencoba mengaplikasikan tulisannya dengan cat air pada bidang kain. Kain itulah yang dijadikan sarung bantal persegi, yang kini mulai ia tekuni sebagai sumber mata pencahariannya.

Baca Juga Artikel Ini :

Hasilkan Pundi Rupiah Hanya Berawal Dari Tugas Kuliah

Modal Kecil Untung Besar Dari Bantal Mobil

Bisnis bantal persegi”Berawal dari hobi menulis gaya typografi. Kemudian berpikir bagusnya di aplikasikan ke media apa? Dan terpikirlah bantal. Karena dulu pernah punya pengalaman membuat bantal dari kain perca,” ungkapnya.

Umi pun melanjutkan, dulu ketika masih mengenyam pendidikan di bangku kuliah di Kota Semarang, ia mengisi waktu luangnya dengan bekerja di sebuah produsen aplikasi perca pembuatan home set. Pekerjaan itu ia lakoni selama dua tahun, hingga ia menyelesaikan kuliah S2-nya di prodi Administrasi Undip.

Ide Muncul Ketika Bertugas Sebagai Wartawan

Membuat bantal lukis typografi”Pulang ke Kudus, saya sudah ada keinginan untuk membangun usaha sendiri. Karena termotivasi dari atasan di tempat yang dulu saya bekerja, yaitu ibu Nova. Tapi, karena tidak ingin menekuni usaha yang sama akhirnya saya mencari kerja. Dan diterima sebagai wartawan di salah satu media cetak di Kudus,” tuturnya.

Menjadi seorang jurnalis, membuat wanita 26 tahun ini bertemu dengan banyak orang. Terlebih halaman yang ia ampu merupakan rubrik inspiratif. Ia pun bertemu dengan pelaku industri kreatif, dimana Umi menemukan kembali hobinya dalam membuat karya seni.

Akhirnya ia memilih bantal persegi sebagai media yang sesuai untuk mengaplikasikan hobi menulis typografinya. Hingga akhirnya, ia memutuskan resign dan memulai usaha pada awal Januari 2016 kemarin.

Anak tunggal inipun mencoba membuat satu bantal persegi yang dilukisnya dengan menggunakan cat acrylic, yang kemudian ia posting di blackberry messanger, facebook, dan instagram. Tak lama ada yang respon dan memesan.

”Nah waktu ada yang pesan banyak yang bertanya luntur tidak saat dicuci? Akhirnya saya uji coba dulu baik mencuci manual dan menggunakan mesin. Setelah melihat hasilnya tetap bagus, saya coba menawarkan kembali. Dan dari situlah mulai rutin produksi, karena mulai banyak pesanan,” tuturnya.

Mulai dari belanja bahan, membuat pola, memotong kain, mengisi bantal, menjahit dan melukis Umi lakukan sendiri di rumahnya di Jekulo, Kudus. Namun seiring berjalannya waktu dan mulai ada respon pesanan, akhirnya menggunakan jasa jahit dan untuk lukisnya tetap ia kerjakan sendiri.

Baper alias Bantal Persegi

Bantal lukis typografiUsaha yang baru berjalan satu bulan ini pun Umi berikan nama Baper alias bantal persegi. ”Nama tersebut ide dari adik sepupu. Cukup unik, dan semoga membawa keberuntungan buat usaha ini,” ujarnya.

Umi memaparkan, harga untuk bantal persegi ukuran 30×30 cm Rp 55 ribu. Bantal ukuran 40×40 cm dihargai Rp 70 ribu, dan ukuran 50×50 cm dihargai Rp 85 ribu. Harga yang cukup terjangkau, karena diproduksi dan dilukis dengan keterampilan tangan yang membutuhkan kecermatan dan konsistensi ukuran huruf serta penerapan cat pada sarung bantal.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?

Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.

Klik Disini

”Bantal persegi ini bisa dipesan eksklusif dan khusus menerima desain typografi saja. Meski dilukis tangan, baper kami ini tidak luntur ketika dicuci manual maupun dengan mesin. Jadi aman dan awet,” terangnya.

Sejauh ini Umi hanya melakukan penjualan via online, dan promosi menggunakan media sosial. Selama satu bulan ini, Umi telah menerima pesanan sekitar 50 bantal dengan ragam ukuran, warna, dan tulisan. Tak hanya di Kudus, bahkan Baper buatan Umi ini telah dikirim hingga ke luar Jawa. Wanita kelahiran Kudus ini berharap, semoga usaha Bapernya terus berkembang dan segera memiliki toko offline serta karyawan.

Tim Liputan BisnisUKM

(/Titis Ayu W)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Kudus

4 Comments

Comments are closed.