Jajal Waste to Energy, DLH Jabar Coba Olah Sampah Jadi Energi Listrik

DLH Jabar jajal waste to energy
Pemprov Jabar mulai serius mengolah sampah plastik jadi sumber energi listrik dengan menerapkan teknologi waste to energy. (Foto : http://kilatnews.com)

Keseriusan seluruh lapisan masyarakat untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat tumpukan sampah plastik, agaknya mulai menular ke jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Melalui informasi yang didapatkan langsung dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Anang Sudarna, rencananya Pemprov Jabar bakal terapkan teknologi waste to energy di Tempat Pembuatan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka.

Setiap tahunnya dihasilkan lebih dari 64 juta ton sampah di Indonesia, akibatnya gunungan sampah di hampir seluruh TPPAS tak bisa dikelola dengan baik. Meski sekarang ini masyarakat sudah mulai aktif mendaur ulang sampah jadi produk kerajinan, tapi aktivitas ini nyatanya belum bisa mengurangi tumpukan sampah plastik secara signifikan. Kondisi inilah yang mendorong Pemprov Jabar mulai serius mengolah sampah plastik jadi sumber energi listrik dengan menerapkan teknologi waste to energy.

Penjajakan teknologi ini merupakan bagian dari pendampingan lelang investasi Legok Nangka oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP).  “Pada penjajakan itu ada kajian plus minus oleh konsultan yang digandeng LKPP.  Hasil kajian itu sudah direview oleh pihak yang berkompeten. Tapi usernya kita. kita tinggal menetukan dari sekian teknologi yang tersedia yang dianggap layak itu mana yang akan kita pakai,” ujar Anang, dikutip dari www.pikiran-rakyat.com.

Baca Juga Artikel Ini :

Komunitas Bank Sampah Sleman Survey Mesin Pencacah Sampah Organik

Peluang Bisnis Mengolah Sampah Jadi Pupuk Kompos

Pada kesempatan tersebut, Kepala DLH Jabar juga mengakui bahwa pengolahan sampah menjadi energi listrik dipastikan membutuhkan nilai investasi yang cukup tinggi jika dibandingkan nilai investasi yang dikucurkan untuk penerapan teknologi pengolahan sampah di TPPAS Nambo.

“Untuk TPPAS Nambo, sampah akan diolah untuk bahan bakar pabrik semen. Sampah jadi briket sampah. Teknologi relatif sederhana sehingga biaya lebih murah, Rp 600 miliar. Kalau untuk Legok Nangka pastinya lebih mahal bisa mendekati Rp 1 triliun karena diproyeksikan untuk mengolah sampah 1.800 ton per hari,” katanya di Bandung, dilansir dari  website resmi pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Melalui pendampingan LKPP, diharapkan lelang invetasi TPPAS Legok Nangka kedepannya akan lebih terarah. Sekarang ini Bapak Gubernur sudah menandatangani Mou bersama dengan Kepala LKPP. Selanjutnya Pemprov Jabar akan mendapatkan pendampingan dari LKPP untuk pelaksanaan lelang tersebut.

Sejauh ini, DLH sedang melakukan penjajakan dengan LKPP, selanjutnya pemprov akan memutuskan teknologi yang akan digunakan di Legok Nangka. Diharapkan proses tersebut bisa dibahas secara efektif sehingga teknologi waste to energy bisa segera dijalankan. Apalagi sekarang ini banyak dukungan teknologi tepat guna yang bisa memudahkan siapa saja bisa mengolah sampah menjadi energi terbarukan.

Salah satunya seperti teknologi mesin pirolisis plastik yang bisa memudahkan masyarakat untuk mengolah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). Mesin pengolah sampah plastik jadi BBM ini dapat menjadi solusi dalam menangani masalah sampah plastik. Dengan kecanggihan mesin pirolisis plastik, sekarang ini sampah plastik tidak lagi dianggap sebagai masalah, namun bisa dimanfaatkan menjadi salah satu sumber energi alternatif.

Saat ini harga mesin pirolisis plastik yang ada di pasaran sangat beragam. Pastikan kamu mendapatkan produk dan layanan purna jual yang berkualitas agar tak salah dalam berinvestasi, pastikan juga kamu membeli mesin pengolah sampah di Pengolahsampah.com karena sudah terbukti memiliki harga bersaing dan layanan purna jual yang sangat bersahabat.

Informasi Mesin Pengolah Sampah
Mesin pirolisis plastik  dapat diperoleh :

Pengolahsampah.com

Alamat : Jl. Magelang KM. 13 Triharjo Sleman Jogjakarta

Call Support : Senin – Sabtu (Jam 08.00 – 16.00)

  • Telkomsel : 081 227 799 912
  • Telkomsel : 085 227 746 362
  • Indosat : 085 743 366 688
  • XL : 087 891 202 010

Fax    : (0274) 869 720
Email : marketing@anekamesin.com