Merintis Bisnis Keluarga Untuk Membahagiakan Orang Tua

Produksi kaos tegal
Produksi kaos tegal

Terpisah jarak dan waktu tak membuat Abu Bakar Fahmi (33), Alimudin Basri (30), Afzalu Syahrudin (28), dan Nur Fasikhatun (24) merasa jauh satu sama lain. Memiliki aktivitas dan pekerjaan masing-masing di luar kota, empat bersaudara ini selalu berusaha menjalin komunikasi melalui group di BBM (BlackBerry Messenger). Termasuk ketika memutuskan merintis bisnis keluarga untuk membahagiakan orang tua mereka.

“Sedikit bercerita, bahwa ayah kami sebelumnya bekerja merantau di Jakarta sejak tahun 80-an hingga tahun 2013. Mengingat ayah kami yang sudah usia 50-an tahun, kami sebagai anak-anaknya berharap agar ayah kami pulang ke kampung dan tidak perlu lagi untuk merantau. Dengan harapan, bisnis keluarga ini bisa membantu mencukupi kebutuhan hidup untuk orang tua kami. Khususnya untuk membantu orang tua kami agar bisa umroh ke tanah suci sebagaimana cita-cita mereka,” begitu ujar Nur Fasikhatun yang akrab dipanggil Nunung tersebut.

Baca Juga Artikel Ini :

Merintis Bisnis Sablon Dengan Modal HP dan Motor

Bisnis Kaos di Dunia Maya Untungnya Cukup Nyata

Ide bisnis keluarga ini berawal dari Afzal (anak ke-3) yang memang bekerja sebagai designer di sebuah toko komputer ternama di Yogyakarta. Saat itu Ia memberikan ide untuk membuat bisnis kaos khas Tegal yang kemudian ditanggapi positif oleh ketiga saudaranya. “Kami pun mulai mengumpulkan modal untuk produksi kaos dengan cara patungan. Setelah dirasa cukup untuk satu kali produksi, kami mulai merancang desain kaos. Kami berprinsip desain harus unik dan tidak meniru desain yang sudah ada,” kata Nunung.

Aktif Berdiskusi Melalui BlackBerry Messenger

Kaos Tegal aman disetrika
Kaos Tegal aman disetrika

Setelah semua rencana mulai disusun, sebagai anak sulung Fahmi yang tinggal di Bogor ditunjuk sebagai Pimpinan dan Alim (anak ke-3) yang tinggal di Surabaya serta hobi programming langsung membuat situs website toko online. Sementara Afzal masih tetap bekerja di Yogyakarta dan Nunung (Nur anak ke-4) berperan sebagai marketing yang memang tinggal di Tegal bersama orang tua.

Melalui komunikasi via BBM, empat bersaudara ini mulai membahas semua persoalan di bisnis keluarga ini. Mengusung Kaos Tegal sebagai brand produknya, Fahmi beserta adik-adiknya ingin mengangkat ciri khas kota Tegal melalui media kaos. “Pada prinsipnya kami menjual kaos dengan desain kata-kata yang sesuai dengan ciri khas Tegal. Namun kami pun melayani pesanan kaos jika ada pesanan dengan desain khusus dan jumlah tertentu,” tuturnya.

Meski minat dan keterampilan masing-masing anak berbeda, namun dengan modal uang Rp 250.000,00 untuk membuat website toko online, saat ini bisnis kaos ini mampu mengantongi omzet sekitar Rp 4 juta setiap bulannya. “Modal awal kami hanyalah website toko online yang berisi beberapa desain kaos. Saat itu kami belum produksi missal, hanya mengandalkan pesanan. Hingga akhirnya kami memiliki dana yang cukup untuk produksi massal kurang lebih 400 pcs kaos untuk stok dan dijual di rumah,” jelas Nunung.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?

Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi dengan Video.

Klik Disini

Alhamdulillah produk kaos tersebut diterima baik oleh warga Tegal dan sekitarnya. Bahkan bisnis keluarga yang dipimpin oleh Fahmi (anak sulung) tersebut seringkali kehabisan stok karena banyaknya peminat Kaos Tegal. Dengan memberdayakan keluarga yang memiliki kompetensi berbeda-beda, pemasaran produk ini tak hanya mencakup pasar lokal namun sudah mulai menjangkau pasar internasional seperti misalnya beberapa waktu yang lalu menerima pesanan dari konsumen di Brunei Darussalam.

“Harapan besar kami kedepan semoga Kaos Tegal dapat menjadi ikon tersendiri bagi warga Tegal dan menjadi oleh-oleh khas daerah Tegal yang selalu diingat oleh masyarakat Indonesia yang berkunjung ke Tegal,” ungkapnya.

Tim Liputan BisnisUKM

1 Komentar

Komentar ditutup.