
“Awalnya membuat kue, merangkai hantaran dan mahar hanya untuk membantu teman dan kerabat saja dan selalu diabadikan hanya untuk kenang-kenangan. Ternyata respon pembaca sangat bagus, tidak diduga banyak customer berasal dari luar daerah memesan kue dan hasil kerajinan tangan mahar pernikahan ini,” ujarnya.
Baca Juga Artikel Ini :
Dengan melibatkan peran serta ibu-ibu muda yang ada di sekitar rumahnya, sampai saat ini Indhy sudah memproduksi ratusan mahar unik, hantaran lucu, kue wedding serta kue ulang tahun dengan karakter kesukaan anak-anak.
“Beberapa orang silih berganti bekerja sebagai baker dan pekerja seni di rumah bolu. Ibu-ibu muda ini tak pernah mengikuti kursus tapi mereka belajar sambil bekerja. Dengan bantuan 3 karyawan, kami bisa memproduksi 25 – 30 mahar hias per bulan, lebih dari 20 hantaran pengantin, dan sedikitnya 15 cake ultah cupcakes,” tutur Indhy.
Selama ini untuk masalah bahan baku, Indhy mendapatkannya dari toko buku Gramedia. Sedangkan untuk bahan kue Ia bekerjasama dengan beberapa supplier bahan kue yang ada di sekitar Rawamangun. “Alhamdulillah bisnis kue dan kerajinan hantaran pernikahan ini berkembang cukup pesat. Bahkan untuk produk hantaran pernikahan sudah dikirim sampai luar Jakarta seperti misalnya Jawa, Bali, dan Sumatra,” jelas Indhy.
BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Video
Bagi ibu rumah tangga yang kini juga berprofesi sebagai seorang pengusaha ini, kunci sukses yang utama adalah istiqomah, gigih, dan selalu meluruskan niat. “Alhamdulillah, saat ini saya bisa membantu para karyawan dan keluarganya dalam segi apapun,” tuturnya dengan penuh rasa syukur.
Tim Liputan BisnisUKM