
Teknik dan cara pembenihan ikan nila yang sangat mudah serta pemasarannya yang memang cukup luas menjadikan budidaya ikan nila banyak dipilih oleh masyarakat sebagai peluang usaha perikanan dan kelautan yang cukup bagus dan menarik untuk dilakukan, baik dalam skala rumah tangga maupun skala besar. Apalagi jika pengelolaannya dilakukan degan tepat, maka usaha ini akan mendatangkan keuntungan yang besar.
Daftar Isi
Konsumen
Peternak pembenih atau pembesar benih ikan nila mempunyai pasar yang hampir sama, yaitu para peternak pembesaran ikan. Peternak pembenih adalah peternak nila yang memijahkan indukan ikan nila dan kemudian menjual larva atau benih ikan nila sampai ukuran 10-12 cm (gelondongan).
Selain para peternak pembesaran, pasar benih ikan nila ini juga termasuk para peternak pembesar benih. Jadi pemijah menjual benih ukuran larva (3-5 cm), kemudian dibesarkan lagi oleh peternak pembesar benih yang tidak mempunyai indukan. Selanjutnya peternak pembesar benih juga menjual kepada peternak pembesaran nila untuk konsumsi.
Baca Juga Artikel Ini :
Memulai Bisnis
- Pilih lokasi usaha pemijahan yang memiliki air dengan suhu 24-32 derajat celcius, pH 6,5-8,5, oksigen terlarut minimal 3 ppm dan air tidak tercemar.
- Buatlah kolam pemanenan. Luas kolam untuk perawatan induk 160 m2 dengan luas kolam pemijahan 80 m2 dan luas untuk kolam pendederan 160 m2.
- Pasang hapa dengan ukuran 1m x 2m x 3m pada kolam pemijahan dan juga pendederan.
- Siapkan peralatan pembenihan yang dibutuhkan seperti wadah benih, pompa air, seser, termometer dan juga pH kit.
- Siapkan induk ikan nila yang telah matang telur.
- Masukkan induk ikan di kolam pemijahan. Perbandingan antara induk nila jantan dan nila betina adalah 1 : 3.
Keuntungan Bisnis
Budidaya pembenihan ikan nila di dalam kolam memungkinkan ikan untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan cepat dan kepadatan ikan juga tinggi. Syaratnya adalah para peternak harus bisa menjaga kualitas air dan juga pemberian pakan secara baik serta berkualitas, dengan begitu hasil yang akan didapatkan juga akan maksimal.
Kelebihan lainnya untuk usaha budidaya pembenihan ikan nila ini adalah tidak membutuhkan modal yang besar, namun hasilnya hasil yang didapatkan cukup maksimal serta pemeliharaannya relatif mudah.
Hambatan Bisnis
Kekurangan dari usaha pembenihan ikan nila dikolam adalah kesehatan ikan nila yang mudah terganggu sehingga dapat mengakibatkan peternak gagal panen. Hambatan yang biasa dialami diantaranya seperti :
- Sering terjadi inbreeding pada ikan sehingga kualitas ikan nila pada keturunan yang berikutnya akan mengalami sebuah penurunan.
- Air kolam yang kotor atau tidak terjaga kualitasnya serta pakan yang tidak memuaskan dapat menghambat dan merusak pertumbuhan telur ikan nila.
- Perkembangan ikan nila tidak terkontrol karena cukup mudah memijah.
- Hambatan lainnya adalah, untuk menjaga lingkungan air di dalam kolam membutuhkan biaya yang cukup mahal.
Strategi Pemasaran
Para petani dapat memasarkan ikan nila dengan cara menyuplainya ke berbagai kolam pemancingan ikan, pasar tradisional, rumah makan atau restoran, supermarket dan bahkan untuk skala ekspor sekalipun.
Kunci Sukses
- Pastikan bahwa tempat untuk pemeliharaan induk ikan jantan dan induk betina terpisah.
- Setelah induk dipilih, masukkan induk di dalam kolam dalam satu kolam. Biarkan induk memilih pasangannya. Setelah terjadi pembuahan, telur ikan akan dierami oleh induk betina di dalam mulutnya. Telur dierami selama kurang lebih 4-5 hari sampai menetas.
- Setelah 2-3 hari telur menetas, larva kemudian diberi pakan. Pakan larva dapat berupa pakan alami seperti rotifer, daphnia dan moina atau pakan buatan yang berukuran serbuk.
- Lakukan pergantian air agar kualitas air tetap terjaga selama perawatan larva.
- Ikan nila dapat dipanen setelah dipelihara 1-2 bulan.
- Lakukan treatment mulai dari larva untuk membuat ikan nila jantan (seks reversal). Nila jantan biasanya memiliki pertumbuhan yang jauh lebih cepat dibandingkan nila betina dan dagingnya pun lebih tebal.
- Untuk mendapatkan induk nila yang berkualitas baik sebaiknya Anda mengetahui sentra produksinya, seperti di Tasikmalaya, Bogor, Bandung, Ciamis, Parung Jawa Barat, Banjarnegara, Semarang, Banyumas, cilacap dan juga Temanggung.
Analisa Ekonomi
Modal Usaha Kolam ikan dengan luas 400 m2 Rp 50.000.000,00 Induk sebanyak 60 paket (60 jantang, 180 betina) Rp 1.350.000,00 Peralatan budidaya pembenihan dan panen Rp 1.300.000,00 Hapa 32 buah Rp 1.600.000,00 Pompa air 1 unit Rp 1.500.000,00+ Total modal Rp 55.750.000,00 Biaya Produksi Per Tahun Pakan Rp 45.000.000,00 Tenaga kerja 2 orang Rp 14.000.000,00 Pupuk 700 kg dan kapur 300 kg Rp 1.300.000,00 Listrik Rp 1.000.000,00 Penyusutan dan biaya lain-lain Rp 7.500.000,00+ Total Biaya Produksi Rp 69.200.000,00 Pendapatan dan Keuntungan Penjualan benih dari 180 betina x 500 x 10 x 80% x Rp 130,00 Rp 93.600.000,00 Keuntungan = Pendapatan – Biaya Produksi = Rp 93.600.000,00 – Rp 69.200.000,00 = Rp 24.400.000,00/ tahun Laba per bulan = Rp 24.400.000,00 : 12 bulan = Rp 2.033.300,00
Sumber gambar : 1. https://nurdinlathief.files.wordpress.com/2012/08/img02043-20120807-1559.jpg 2. http://www.bibitikan.net/wp-content/uploads/2013/04/benih-ikan-nila-kualutas-terbaik-untuk-sukses-budidaya.jpg 3. http://www.suryamina.com/wp-content/uploads/2013/06/budidaya-ikan-nila-gesit.jpg
boleh tau gmna pembudidayaan ikan yang baik dan menghasilkan?