Peluang usaha franchise (waralaba) sedang naik daun. Mengapa saat ini kita perlu mengenal model bisnis ini? Jawabannya karena konsep waralaba ini semakin besar dan diminati oleh masyarakat luas. Menurut perkiraan, warung waralaba akan terus mengalami peningkatan hingga 10 sampai 15%. Perkiraan ini tidak salah, kita mudah menemukan usaha waralaba bertebaran di tempat-tempat strategis. Sekarang kita mengenal Indomaret, Alfamart, McDonald, KFC, hingga Apotik K-24 yang mudah ditemukan. Merek-merek tersebut punya konsumen yang besar dan tetap.
Waralaba tersebut tidak hanya sebatas sebagai usaha, tetapi juga kultur dan gaya hidup generasi muda. Kita bisa mengambil contoh penutupan McDonald Sarinah (Jakarta) pada Mei 2020. Restoran cepat saji pertama di Indonesia tersebut memutuskan untuk menghentikan kegiatan usahanya. Banyak masyarakat yang datang untuk mengabadikan penutupan karena tempat tersebut menyimpan ‘memori’ dari banyak orang.
Kekuataan usaha waralaba memang tidak sebatas pada penjualan produk tetapi lifestyle yang disesuaikan dengan angkatan milineal. Ada banyak jenis bisnis franchise yang bisa dijajal, tidak hanya sebatas tempat makan. Peluang usaha inilah yang bisa kamu garap secara serius. Namun, ada baiknya untuk mengikuti panduan dasar pengembangan usaha supaya kamu tidak salah langkah. Banyak usaha waralaba dengan merek besar yang tutup karena persiapan yang belum matang. Karena itu, tulisan ini akan memberikan panduan dasar buat kamu.
Mengambil Peluang Usaha Franchise
Istilah dalam Usaha Franchise
Sebelum memulai, mari kita mengenal istilah yang banyak digunakan dalam bisnis ini.
1. Franchisor= pihak pemberi waralaba (kita sebut pihak pertama) atau badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak kedua untuk menggunakan dan memanfaatkan hak atas sebuah merek dan juga materi yang berhubungan dan merek tersebut. Franchisor adalah pihak pertama.
2. Franchisee= pihak yang menggunakan nama merek dari franchisor untuk usahanya.
2. Royalty Fee= biaya pembagian hak atas merek antara pihak pertama (franchisor) dengan pihak kedua. Pembagian ini merupakan hasil kesepakatan dari kedua belah pihak. Kamu harus berhati-hati, karena untung atau rugi, franchise wajib membayarkan royalty fee kepada franchisor. Biaya ini dibayarkan setelah usaha berjalan.
3. Franchise Fee= biaya awal yang harus diserahkan kepada franchisor sebelum memulai usaha waralaba.
3. Revenue= pendapatan kotor atau labar kotor dari usaha yang belum dikurangi biaya beban
4. Supplier: Pihak yang menyediakan bahan baku untuk diolah menjadi produk jadi atau setengah jadi.
5. Profit: keuntungan, atau bisa juga disebut penghasilan bersih.
Kelebihan Usaha Franchise
Ada baiknya kita memahami lebih lanjut keuntungan dari model bisnis ini. Di paragraf atas kamu sudah diberikan sedikit gambaran dari kelebihan mengembangkan waralaba.
1. Kecepatan ekspansi usaha
Yang menarik dari franchise adalah kamu bisa mendirikan usaha ini di mana saja, termasuk di luar negeri. Luasnya daya jangkau franchise adalah kelebihan utama model usaha ini.
2. Kamu tidak perlu memulai dari nol
Prinsip dari usaha waralaba adalah kamu melanjutkan bisnis dari merek yang sudah mapan dan terbukti sukses. Dalam hal ini, kamu harus pintar melakukan penelitian atau riset usaha mana yang franchiseable (memiliki potensi untuk menjadi franchise). Selain itu, pihak pusat biasanya akan membantu melakukan pengawasan ketika kamu mulai berbisnis.
3. Dukungan Franchisor
Khawatir ketika mau memulai? Tidak perlu takut karena franchisor akan memandu dan mendukung bisnismu. Kamu tinggal menjalankan bisnis ini dengan arahan dari pihak pertama.
Kelemahan Usaha Franchise
1. Pengendalian Penuh dari Franchisor
Apakah kamu ingin melakukan inovasi? Jika iya, keputusan akhir ada di tangan pihak pertama. Belum tentu franchisor setuju dengan usulanmu, karena pihak merekalah yang memiliki kendali penuh.
2. Reputasi Bisnis Mudah Goyah
Prinisp franchise adalah melebarkan usaha merek sebanyak mungkin. Jika satu waralaba memilki reputasi buruk, kemungkinan akan berpengaruh juga dengan reputasi merek perusahaan. Kamu harus hati-hati dalam hal ini ya.
Memulai Peluang Usaha Franchise
1. Persiapkan diri sebagai pengusaha
Usaha franchise tidak bisa menggunakan prinsip jam kantor yang ditentukan delapan jam sehari. Karena itu ada beberapa hal yang harus kamu jadikan komitmen ketika mau memulai bisnis ini.
2. Temukan Usaha yang Cocok
Kamu harus teliti ketika menentukan usaha franchiseabel. Tidak perlu terburu-buru, jika kesulitan kamu bisa mencari referensi dari majalah seperti Info Franchise Indonesia. Jika franchisor melebihkan keuntungan dari merek dagangnya, kamu bisa waspada. Kehati-hatian dalam menemukan usaha yang sesuai dengan kriteria akan membantu mengembangkan bisnismu.
3. Analisis Pasar
Penentuan lokasi perlu analisa pasar. Apakah tempat yang menjadi bisnismu ramai dilewati orang? Apakah ada potensi jam-jam tertentu lokasi tersebut ramai? Pertanyaan-pertanyaan tersebut selayaknya muncul ketika melakukan analisis pasar. Analisis tidak berhenti hanya di tempat, tapi juga harus merambah hingga produk juga.
4. Menghadapi Tantangan dan Resiko
Sudah siap menghadapi tantang dan resiko yang ada? Jika belum buat antisipasinya ya, supaya kamu tidak terlalu kesulitan jika ada hal-hal buruk yang terjadi. Minta bantuan franchisor untuk menganlisis resiko usaha agar kamu tidak kerepotan.
Prinsip-Prinsip dalam Pemasaran Usaha Franchise:
1. Kenali pelanggan dan pasar.
Pastikan bahwa lokasi dan konsumen yang kamu tuju jelas. Tidak ada bisnis yang berhasil tanpa melihat sejauh mana permintaan pasar terhadap usahamu. Oleh karena itu, lakukan riset dengan serius.
2. Tampilan produk adalah alat pemasaran.
Dalam usaha yang dipenuhi persaingan, franchisee harus mempertimbangkan visualisasi produk atau jasa agar menarik perhatian masyarakat. Karena itu penting memikirkan bagaimana tampilan kemasaan produk yang kamu jual.
3. Gencarkan promosi produk usaha franchise
Kamu bisa menggunakan diskon, media sosial khusus yang dibuka dengan nama usahamu, atau menggunakan media TV hingga radio. Selain bersaiang dengan merek usaha lain, kamu juga bersaing dengan sesama merek.
4. Lakukan pelayanan dengan baik
Kamu harus punya startegi untuk membuat konsumen tetap. Bagaimana caranya? Dengan menggunakan kartu member dengan potongan khusus, pelayanan yang ramah, atau penawaran spesial lainnya.
5. Bangun situs usaha franchise
Situs ini akan berisi diskon di hari-hari tertentu, promo suatu produk, barang baru, kontak yang bisa dihubungi, dan lain-lain. Ini akan memudahkan calon pelanggan yang punya kesibukan. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan layanan pesan antar, sehingga situs ini akan sangat membantu.
6. Bangun sistem testimoni
Bagaimana kamu bisa mendapatkan feedback (timbal balik) dari pelanggan? Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem testimoni. Dasar sistem ini ada dua: apakah pelanggan puas atau tidak puas dengan pelayanan bisnismu? Lakukan evaluasi setiap bulan dengan menggunakan data ini.. Dengan begitu kamu bisa melakukan perbaikan.
Penutup
Begitulah sedikit pengetahuan yang harus kamu tahu ketika akan memulai bisnis ini. Perlu untuk melakukan riset pasar secara serius ya, dengan begitu kedepannya bisnismu akan lebih berkembang. Nah, apakah artikel ini memberikan pencerahan soal bisnis waralaba? Jika iya, kamu bisa membagikannya kepada teman-teman yang lain agar ide usaha waralaba semakin besar.
Sekarang, apakah kamu akan mengambil peluang usaha franchise ini?