Menjadi karyawan BUMN merupakan sebuah kebangaan bagi kebanyakan orang. Gaji dan fasilitas yang memadai, serta status sosial di masyarakat yang cukup mentereng menjadi beberapa faktor kenapa jadi karyawan BUMN menjadi impian banyak orang.
Namun hal tersebut ternyata tidak berlaku bagi Raka, anak muda asal Gamping Sleman Yogyakarta itu justru memutuskan resign dari salah satu BUMN besar di Indonesia. Ada banyak pertimbangan bagi Raka ketika memutuskan untuk berhenti menyandang status ‘karyawan’ dari lembaga negara. Salah satunya adalah dia merasa passionnya justru di dunia entrepreneur (wirausaha).
Lika-liku perjalanan hidup Raka pun dimulai ketika memutuskan untuk total menjadi seorang entrepreneur. Beberapa jenis usaha dicoba ayah 1 orang putra tersebut dan semuanya berakhir bangkrut. Pantang menyerah, Raka pun mencoba peruntungan di bisnis kuliner, dalam hal ini camilan (Snack).
Sering menjumpai ibundanya yang menyajikan keripik kentang sebagai teman makan soto (nyoto), justru dari situlah insting bisnis Raka tergerak untuk membuat dan mengembangkan keripik kentang. Upgrade ilmu bisnis ternyata menjadi kunci keberhasilan dan keberlangsungan bisnis keripik yang dilakoni Raka.
Dari situlah, ilmu-ilmu terkait dengan pemasaran, kemasan, branding, dll mampu menjadikan KENTUNK (brand keripik kentang) bertumbuh pesat dan bertahan hingga saat ini. (her_)