Iseng Mengisi Waktu Luang, Justru Dapat Uang Dari Kreasi Koran Bekas

 

Berawal dari mengisi waktu dan hobi menganyam
Berawal dari mengisi waktu dan hobi menganyam, Kristianti berkomitmen serius menggeluti profesi sebagai perajin kreasi koran bekas.

Manfaatkan waktu luangmu sebelum datang masa sempitmu. Ungkapan itu kiranya sangat berarti bagi Kristianti Nareswari, seorang ibu muda yang sehari-hari berkutat dengan pekerjaan rumah tangga. Bosan dengan rutinitas, ibu satu anak ini mencoba membangun bisnis kerajinan. Ia memilih kerajinan yang tak lazim yakni kreasi kertas koran.

Sembari mengurus putra semata wayang, Kristianti mencoba belajar membuat berbagai kerajinan melalui tutorial di Youtube. Awalnya tak mudah mencari kerajinan yang cocok dengannya. Namun, hobi otak atiknya membuatnya jatuh cinta dengan tas, vas bunga, dan perkakas lain yang dibuat dengan bahan kertas koran.

Kerajinan dari kertas koran bukan sesuatu yang langsung terlintas di benak orang ketika ingin membuka usaha. Ide Kristianti berawal dari melihat banyaknya tumpukan kertas koran di rumahnya. “Awalnya mencontoh tutorial, tapi kerajinannya tidak jadi. Butuh sekitar seminggu untuk benar-benar memahami tekniknya,” ungkap Kristianti kepada BisnisUKM.

Dari selembar kertas koran, Kristianti memotongnya menjadi empat bagian. Lalu kertas koran dilinting hingga kaku. Awalnya Kristianti gagal dalam proses ini, karena lintingan yang ia buat selalu lentur dan tidak bisa dibentuk. Namun, setelah tahu rahasianya ada pada lintingan yang sedikit miring, ia pun segera menguasai tekniknya.

Selanjutnya proses yang paling rumit, yakni menganyam satu per satu kertas koran hingga membentuk barang yang diinginkan. Kristianti menggunakan box maupun benda sekitarnya sebagai mal dan contoh ukuran. Setelah terbentuk, tinggal finishing mengoles cat pernis agar awet.

Untuk pola yang berwarna, lintingan kertas koran diberi warna terlebih dahulu sebelum dianyam. Proses penganyaman dilakukan secara manual dan dikerjakan Kristianti sendiri. Sementara untuk finishing dan pewarnaan dikerjakan oleh sang suami.

Olah 5 Kilogram Koran Bekas Per Bulan

Salah satu teknik rahasia dalam membuat kreasi koran bekas
Salah satu teknik rahasia dalam membuat kerajinan ini terletak pada posisi kertas saat dilinting.

Kristianti membuat macam-macam barang. Barang pertama yang ia buat yakni wadah gelas. Tiga tahu berselang kini, Kristianti sudah mahir membuat vas bunga, tempat tisu, bahkan wadah cucian dengan ukuran cukup besar.

Kini Kristianti dan suami mulai memproduksi berbagai jenis tas pria dan wanita dari bahan kertas koran. Dalam sebulan, mereka biasa menghabiskan sekitar lima kilogram kertas koran yang mampu dilinting menjadi 2000 lintingan. Untuk membuat satu buah tas, Kristianti membutuhkan 150 hingga 300 lintingan koran.

Dari segi kualitas, Kristianti berani jamin tas produksinya tahan hujan. “Setelah dianyam, kertas koran menjadi kaku. Apalagi kita tambahkan pernis, saya jamin tas ini awet. Suami pakai tas dari koran sudah tiga tahun ini dan awet meski pernah kehujanan,” aku Kristianti saat ditemui di workshopnya, Jalan Srigunting, Gremet, Manahan, Banjarsari, Solo.

Baca Juga Artikel Ini :

Membuat Kerajinan Koran Bekas, Hanya Belajar Dari Internet

Solusi Cerdas Pemanfaatan Koran Bekas Menjadi Aneka Macam Kerajinan

Hingga kini, Kristianti masih membandrol harga kerajinannya di bawah 100 ribu rupiah. Ia mengaku harga pasaran khusus untuk tas yang sama sekitar 200 hingg 300 ribu rupiah. Harga murah tersebut dipatoknya untuk menjaring customer yang loyal. Kristianti yakin costumer akan repeat order setelah tahu mutu tas buatannya.

Dalam seminggu, Kristianti dan suami mampu membuat tiga hingga lima item kerajinan dari kertas koran. Kerajinan tersebut ia pasarkan melalui mulut ke mulut dan memanfaatkan jejaring sosial. Baru-baru ini beberapa kerajinan mereka juga dibawa ke Pekan Raya Jakarta.

Tak Hanya Hobi Tapi Bawa Misi Ramah Lingkungan

Kerajinan kreasi koran bekasSelain membangun usaha dari hobi dan mengisi waktu luang, Kristianti ternyata punya misi lain. Kristianti ingin mengurangi sampah kertas dan membuatnya menjadi barang bernilai lebih. Ia pun tak menutup kemungkinan menggunakan bahan lain selama itu masih barang bekas yang tak terpakai.

Pesan cinta terhadap lingkungan Kristianti bagi kepada para customernya. “Lebih dari kelihatannya, kami berdua punya misi menjaga lingkungan. Cara kami ya ini, merecycle kertas koran yang tak terpakai menjadi barang yang bernilai jual dan bernilai guna,” lanjutnya.

Harapannya banyak orang yang mengikuti jejaknya, minimal mereka merecycle barang bekas untuk koleksi pribadi. Ditanya soal persaingan, Kristianti mengaku tak pernah menganggap orang lain kompetitor. Baginya lebih baik fokus dengan apa yang tengah ia kerjakan sekarang dan menekuni hal yang dicintainya saat ini.

Tim Liputan BisnisUKM
(/Rizki B.P)
Kontributor BisnisUKM.com Wilayah Solo Raya