Jadi Jutawan Dari Bisnis Jilbab Online

Berawal pada tahun 2011 saat Silvia Kusuma Wardhani (28) memutuskan mundur dari pekerjaannya dan menjadi seorang ibu rumah tangga, Ia awalnya mencari aktivitas untuk mengisi waktu luangnya sambil membesarkan putri tercinta. “Hal pertama adalah anak. Terjunnya saya dalam dunia online karena keinginan awal saya ingin mendampingi pertumbuhan anak saya namun tetap memiliki pendapatan. Dan bisnis online adalah jawaban yang terbaik yang diberikan Tuhan kepada saya,” cerita Silvia ketika ditanya mengenai latar belakang merintis bisnis jilbab online.

Iseng buka-buka internet untuk dapat mencari pekerjaan yang dapat dilakukan dari rumah, akhirnya Silvia bertemu dengan orang yang memberikan kepercayaan kepadanya sebagai dropshipper dan membuatkan sebuah website toko online. “Hal ini banyak membantu karena saya tidak perlu upload produk. Inilah awal pertama kali saya mengenal bisnis online dengan segala permasalahan dan tantangannya,” kenangnya.

Untuk mendapatkan website tersebut yang pada saat itu menjual produk tas, Silvia harus membayar fee setahun Rp 1,5 juta dan dalam 3 hari Ia memiliki website dropshipper dengan alamat website sesuai keinginannya. Namun kenyataan tak seindah bayangan, penjualan sangat sulit karena banyaknya saingan dalam bisnis online.

“Setelah diskusi dengan suami dan mempelajari seluk beluk online marketing, saya memberanikan diri untuk memasang iklan di google dan pemasaran di facebook beserta iklan disana juga. Saat awal saya menyiapkan dana Rp 3 juta untuk pasang iklan di Google, Facebook, Detik. Langsung saja penjualan meningkat seiring berjalannya waktu dan saya terus mempelajari online marketing lainnya seperti SEO, backlink, dan lain sebagainya,” ujar wanita yang kini sukses menjalankan profesinya sebagai mompreneur.

Karena Ia mengaku masih awam dalam segala urusan online marketing, Silvia memilih program outsource ke pihak ketiga karena biaya tersebut sudah bisa ditopang dari penjualan yang didapatkannya. Berbekal pengalaman menjadi dropshipper online tersebut sebelumnya Ia lakoni 3 tahun lamanya, akhirnya pada agustus 2014 ibu satu putri tersebut berkeinginan memiliki website yang dapat saya kelola sepenuhnya dan memiliki persediaan barang sendiri.

“Pada awalnya bingung apa yang hendak dijual, namun berpegang pada tren saat ini dimana fashion merupakan pangsa pasar yang cukup besar dan seiring munculnya tren fashion muslim akhirnya saya membuka website yang memfokuskan pada jilbab yang menyasar pasar segmen menengah bawah,” kata Silvia mengawali kisah.

Bulan pertama pembukaan Jilbabhijabku.com melalui segala cara marketing online website jilbab online Silvia bisa diterima cukup baik oleh pasar dan menghasilkan omzet Rp 25 juta. “Segala pola online marketing saya serahkan pada pihak ketiga karena saya tidak tahu terlalu detail tentang konsep SEO, backlink dan lain-lain namun iklan pada Search Engine Marketing saya kerjakan sendiri. Bulan ketiga saya memberanikan diri untuk mencari karyawan dan 2 bulan setelahnya saya menambah karyawan kembali. Saat ini kami bisa mencapai penjualan hingga Rp 100 juta per bulan dengan dibantu 2 orang karyawan,” ungkapnya.

Fokus di Bisnis Jilbab Online

Saat ini dengan menggunakan website Jilbabhijabku.com dan Resellerjilbab.com Silvia memfokuskan diri pada penjualan jilbab, hanya sedikit porsi untuk busana muslim. “Kedepannya kami tetap mempertahankan 80% lebih adalah produk Hijab dari segala merek yang ada di Indonesia dan mungkin brand dari luar juga dan hanya sekitar 20% produk muslim lainnya selain jilbab,” jelas pengusaha wanita ini.

Dengan digawangi 2 orang customer servis yang menerima semua pesanan reseller, setiap bulannya toko jilbab online Silvia bisa melayani sebanyak 2.000 orderan dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia dari Aceh hingga Papua. “Kami fokus sebagai retailer dengan memasukkan brand-brand berkualitas dan bahan-bahan terbaik hasil seleksi kami pada brand-brand tersebut. Kami memperoleh dari dalam negeri karena brand-brand yang ada saat ini dalam website kami adalah brand lokal namun berkualitas tinggi dengan model yang fashionable,” ucapnya dengan bangga.

“Kedepannya kami akan melaunching website reseller. Seluruh website reseller yang terafiliasi dengan kami akan terupdate secara otomatis sehingga setiap hari produk di website reseller selalu ada yang baru. Tidak perlu lagi share gambar di grup, tinggal kasih link alamat website mereka, maka semua produk akan tampil dan sudah mobile friendly. Tidak hanya itu saja, kami juga akan memberikan step-by-step cara melakukan pemasaran berdasarkan pengalaman kami. Dengan dukungan direct selling serta dukungan website reseller kami optimis dalam 2 tahun kedepan kami dapat menembus omset Rp 5 Milyar/ tahun,” paparnya.

Bagi Silvia, kesempatannya untuk bisa tetap mendampingi dan melihat pertumbuhan putri tercinta setiap saat dan memberikan kesempatan bagi anak-anak yang kurang mampu untuk mengenyam pendidikan dari pendapatan bisnis toko onlinenya, menjadi kemenangan tersendiri bagi ibu satu putri tersebut.

“Pada dasarnya setiap orang bisa jadi pengusaha sukses, asalkan  jangan terlalu banyak berpikir untuk menjalankan. Saya adalah orang yang tidak bisa membuat website, SEO, Backlink atau apapun metode dalam dunia internet marketing. Namun hal itu bukan menjadi masalah karena ada yang bias membantu kita untuk hal-hal tersebut dan lebih ahli dari kita,” pesan Silvia.

Yang terpenting kunci sukses bisnis toko online adalah pemasaran, jangan pelit dengan belanja pemasaran karena itu darah bagi pelaku bisnis online. Dan yang terakhir tetaplah membaca untuk meningkatkan kemampuan kita di dunia usaha.

Tim Liputan BisnisUKM