Owner Almira Bebatikan

Jadi Reseller Batik, Ibu Rumah Tangga Ini Raup Omzet Jutaan Per Bulan

Owner Almira Bebatikan Kudus – Beberapa ibu rumah tangga yang tak memungkinkan untuk bekerja di luar rumah, belakangan ini mulai tertantang untuk bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan menekuni bisnis toko online.

Bahkan bisnis sampingan tersebut bisa dimulai dengan tanpa modal. Seperti yang dilakoni ibu rumah tangga asal Kudus ini, Almira Olga Bella (28) yang menjalani bisnis sampingannya sebagai reseller batik di tengah-tengah kesibukannya mengurus buah hati tercinta.

Mengawali usahanya di bulan Maret 2016 lalu, tak disangka dalam waktu satu bulan Olga bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang cukup besar. “Awalnya ditawari saudara yang tinggal di Pekalongan sebagai distributor batik dan embos. Karena tanpa modal, langsung saya mau dan dikirimi beberapa foto produk. Kemudian saya jadikan foto profil di BBM, saat itu juga langsung banyak yang respon dan beli,” jelas Olga.

Baca Juga Artikel Ini :

Tetap Semangat Produksi Batik Betawi, Meski Penjualan Sulit

Mengajak Anak Muda Mencintai Batik Dengan Cara Yang Unik

Melihat respon yang luar biasa, ibu dari Azkiya Kanaya Zhafira ini pun mulai tertarik untuk memposting foto kain batik dan embos tersebut di sosial media, salah satunya instagram. Dari sana juga, Olga memanen banyak pembeli dan reseller. Pembeli pertama dari mantan rekan kerjanya dahulu yang langsung membeli 10 set untuk dijual lagi dan menjadi resellernya.

“Kalau dari instagram pembelinya kebanyakan dari luar Kota Kudus. Yaitu beberapa daerah di Jawa Barat, ada Bandung, Cileunyi, Prabumulih, Pangandaran, bahkan ada juga dari Papua. Kebanyakan mereka membeli langsung puluhan set untuk acara pernikahan, lamaran atau dijual lagi,” tuturnya.

Olga juga menuturkan pelanggan yang lain ada pula dari Demak, Semarang, dan Magelang serta sekitar Kudus. Dalam waktu setengah bulan menjalankan bisnis dari rumah sebagai reseller batik dan embos tersebut, Olga mengaku mampu memperoleh omzet hingga Rp 1,5 juta. Otomatis dalam sebulan ia bisa mengantongi omzet minimal Rp 3 juta, penghasilan yang sangat lumayan untuk seorang ibu rumah tangga.

Modal Handphone dan Kuota Internet

Aneka macam motif kain batik“Alhamdulillah, modalnya cuma Hp dan kuota saja. Mudah menjalankannya, dan hampir tak ada kendala. Karena bisa jualan sambil mengurus anak dan beberes rumah,” ungkapnya.

Saat memulai usahanya, Olga memberikan harga perkenalan Rp 90ribu/set yang terdiri dari batik dan embos, ada pula yang Rp 100 ribu/set. Kini, untuk jenis batik print, Olga yang menamai usahanya Almira Bebatikan itu membandrol harga Rp 100ribu/set sampai dengan yang paling mahal kisaran harga Rp 135 ribu per set. Namun ia mengaku, untuk yang paling laris dan banyak diminati yaitu kain batik printing.

Untuk ukuran satu kain batiknya sekitar 190×115 cm, untuk harga terpisah masing-masing batik dan embos dihargai Rp 55 ribu. Sehingga bisa melayani pembelian satuan, bisa batik saja atau embos saja. “Kendalanya paling cari waktu luang karena mengurus anak yang sedang aktif-aktifnya, jadi balas pertanyaan dan order konsumen agak lama. Alhamdulillah hampir setiap pembeli bisa pengertian,” ucapnya sambil tersenyum.

Olga yang ternyata penggemar kain batik itu pun mengaku sampai hari ini sudah mengenal jenis-jenis batik namun belum begitu banyak motif yang Ia kenal. Nenek dan mamanya yang dahulu suka mengajaknya berkunjung ke Koperasi Gabungan Batik Indonesia (KGBI) di Sleman, Yogyakarta itu membuatnya mengetahui ragam jenis batik meski hanya sekadar tau perbedaan jenis batik Jogja, Solo, dan Pekalongan.

“Dan memang saya sendiri juga suka memakai batik sejak dulu. Tapi dulu belum sampai kepikiran bisa punya usaha batik seperti sekarang ini. Walaupun dulu juga pengen punya koleksi batik dan membuka usaha,” katanya.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini

Dua bulan menjalani bisnis batik, kini Almira Bebatikan memiliki empat reseller. Di antaranya Bandung, Jakarta, Demak, dan Pangandaran. Sistem penjualannya untuk lular kota bisa melalui layanan online atau dropship, sedangkan untuk area Kudus bisa melayani cash on delivery (COD). Dari situ pula Olga mengaku merasa senang bertemu langsung konsumennya dan menambah pertemanan.

Bisnis batik via onlineMeski masih terbilang sangat baru dalam membuka usaha, pada April lalu Almira Bebatikan pun tak enggan memberikan promo spesial dalam menyambut Hari Kartini. Setiap pembelian diberikan potongan harga Rp 5.000/ item. Dari situ pula Olga memperoleh banyak pelanggan baru dan penghasilannya mulai bertambah.

Untuk menarik pembeli, Almira Bebatikan selalu mengupdate produk terbarunya dua pekan sekali di akun instagramnya. Untuk setiap bulan, minimal Olga mampu menjual sebanyak 15 set. “Harapannya saya ingin sekali punya butik batik di Jogja. Suami pun sangat mendukung asal bisa membagi waktu dan anak tetap nomor satu,” kata istri dari Tri Yudi Ari Hernanto ini.

Ia pun ingin para ibu rumah tangga yang lain bisa memanfaatkan peluang yang ada. Misalnya memanfaatkan gadgetnya untuk berjualan online atau kemampuannya di bidang lain yang bisa menghasilkan income tambahan yang lumayan.

“Tentu sebaiknya pilih usaha yang bisa dikerjakan tanpa meninggalkan rumah dan tetap bisa mengurus anak,” tutur Olga menutup perbincangan kami.

Tim Liputan BisnisUKM

(/Ayu)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Kudus

One comment

  1. selamat malam mba, saya mau sharing2 soal produk pakaian tenun saya, yang kendala dari segi pemasaaran, apakah saya boleh konsultasi?

Comments are closed.