
Dari sekian banyak jenis keripik yang ditawarkan berjejer di sepanjang jalan Kabupaten Bireuen, keripik sukun merupakan salah satu produk unggulan yang banyak dicari para konsumen. Gurihnya citarasa keripik sukun yang ditawarkan serta tekstur renyahnya yang membuat konsumen ketagihan, menyebabkan kelangkaan buah sukun di sekitar Kabupaten Bireuen. Kondisi inilah yang kemudian menjadikan harga jual keripik sukun di kabupaten Bireuen beberapa waktu yang lalu mengalami lonjakan harga yang cukup tinggi.
Bila sebelumnya keripik sukun dijual para pelaku bisnis camilan dengan kisaran harga Rp 50.000,00 per kilogram, saat kelangkaan terjadi harga jual keripik sukun bisa naik hingga mencapai angka Rp 80.000,00 per kilogram. Kondisi ini tentunya tak hanya melemahkan daya jual keripik sukun, namun juga berpengaruh terhadap besarnya pendapatan para pedagang oleh-oleh khas Kabupaten Bireuen tersebut.
Disamping itu, minat pedagang untuk berburu keripik sukun ke berbagai industri rumahan yang tersebar di Kecamatan Juli dan Kota Juang pun ikut menurun. Sehingga kelangkaan tersebut turut berimbas pada kondisi perekonomian masyarakat di sekitar Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
Kelangkaan keripik sukun di Kabupaten Bireuen yang terjadi beberapa waktu yang lalu tentunya menjadi bukti nyata bagi kita semua, bahwasannya produk camilan keripik masih sangat digemari para konsumen sehingga peluang bisnisnya pun masih terbuka lebar dan menjanjikan keuntungan besar bagi para pelakunya. Semoga informasi berita bisnis yang mengangkat camilan olahan sukun ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menjadi salah satu inspirasi bisnis bagi para pemula yang sedang bingung mencari peluang usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!