Dalam rangka menunjang pengembangan koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) di berbagai daerah, Kementerian Koperasi dan UKM membangun 42 Unit Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu KUMKM di 42 Provinsi/ Kabupaten/ Kota di Indonesia. Salah satunya di Provinsi Kalimantan Barat yang saat ini Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kalbar dianggap sebagai ‘rumah sakit’ bagi UMKM yang bermasalah.
Interview Ketua PLUT Kalbar, Bp. Sherman "PLUT Kalbar Fokus Membina UMKM Agar Siap Hadapi MEA"
Menempati gedung yang berada tepat di belakang Kantor Dinas Koperasi UMKM Kalbar, sekarang ini banyak pelaku UMKM yang berkunjung ke PLUT Kalbar untuk ‘curhat’ mengenai permasalahan yang mereka hadapi. Mulai dari akses permodalan, pemasaran, hingga perizinan yang ‘sakit’.
Ditemui tim liputan BisnisUKM.com beberapa waktu yang lalu, Suherman selaku Ketua PLUT Kalbar mengungkapkan bahwa pada dasarnya ada tujuh layanan yang diberikan PLUT untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Kalbar. Yaitu meliputi layanan konsultasi bisnis, bimbingan teknis, jaringan pemasaran dan packaging, advokasi, perizinan untuk mendapatkan IUMK (izin Usaha Mikro Kecil), pendampingan untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 6% per tahun, serta berbagai pelatihan seperti pelatihan teknis dan pelatihan teknologi tepat guna.
Baca Juga Artikel Ini :
Langkah Akumindo Menata Hubungan Antara UMKM dengan Pemerintah
Pengukuhan Forum UMKM Se-Jateng 2016 – 2021 di Kudus
“Kami juga mempunyai layanan berupa pustakapreneur, yaitu menyediakan bacaan tentang manajemen usaha, pembukuan, dan sebagainya untuk membuka wawasan bagi para pelaku UMKM agar tetap mengikuti perkembangan zaman dan teknologi terkini,” ujar Suherman.
Melalui bantuan Pusat Layanan Usaha Terpadu, saat ini sedikitnya ada sekitar 3.000 Izin Usaha Mikro Kecil yang diperoleh para pelaku UMKM di Kalbar. “Tahun lalu kita banyak memberikan pelatihan teknologi tepat guna serta bagaimana sentra UMKM unggulan kita arahkan untuk membentuk koperasi,” jelasnya.
Tidak hanya itu saja, PLUT Kalbar juga membuat database para pelaku UMKM yang bisa dibimbing dan dibina untuk naik kelas, serta memfasilitasi para pelaku UMKM agar yang belum mempunyai izin PIRT dan label Halal agar produk mereka dapat masuk ke pasar ritel di Kalbar. Sebagai pemangku jabatan ketua, Suherman bergarap pasar ritel modern dapat memberi ruang minimal 30% bagi para pelaku UMKM di Kalbar agar dapat menitipkan produk mereka di sana.
“Banyak pelaku UMKM kita yang belum fokus di satu produk unggulan tertentu. Selain itu, masalah kemasan dan permodalan juga masih menjadi masalah utama bagi mereka naik kelas ke pasar ritel,” imbuh Suherman.
BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini
Agar tak kalah bersaing dengan pelaku bisnis dari negara tetangga, saat ini PLUT Kalbar fokus membina para pelaku UMKM agar siap menghadapi MEA. “Bagaimana mereka bisa membuat kemasan produk yang menarik, spesifik, ramah lingkungan dan dapat menembus pasar Negara ASEAN. Selain itu kami juga fokus membangun jaringan pemasaran UMKM, minimal mereka harus dapat menembus pasar ritel modern, jaringan offline dan online,” harapnya.
PLUT Kalbar Fokus Membina UMKM Agar Siap Hadapi MEA
Tim Liputan BisnisUKM
(/Vivi)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Kalimantan Barat