
“Berawal dari ayam organik dan beras organik. Pada mulanya kami cukup kesulitan untuk mendapatkannya, kami harus ke supermarket dan itupun tidak selalu ada. Maka kami berinisiatif untuk mencarinya secara online, dan ketika didapatkan ternyata untuk membeli dalam jumlah sedikit ada kendala di pengiriman dan biaya. Dari situlah kami berinisiatif untuk membeli ayam organik dalam jumlah banyak dengan tujuan utama untuk konsumsi sendiri dan sebagiannya untuk dijual,” ujarnya mengawali perbincangan kami.
Baca Juga Artikel Ini :
Di awal merintis bisnis sampingannya, Luthfi membuat broadcast di BBM dan mengirim pesan melalui Whatsapp. Bahkan tidak berhenti disitu saja aktivitas promosi yang Ia jalankan, Luthfi juga tak sungkan membuat brosur yang disebarkan door to door di perumahan-perumahan sekitar rumah. “Pada awalnya saya sendirilah yang menyebarkan brosur tersebut, tetapi karena keterbasan waktu, kemudian saya membayar orang untuk meyebarkannya. Akan tetapi metode ini kurang efektif, karena perbandingan antara pembeli dan brosur yang kami bagikan tidak sesuai harapan,” jelasnya.
Merambah Instagram Untuk Memperluas Pemasaran
Untuk meningkatkan jumlah follower di instagram, banyak cara yang telah mereka tempuh. Mulai dari aktif mengikuti SFS di group line, kemudian membuat endorsement kepada account dengan follower instagram yang sangat banyak, semuanya mereka coba untuk meningkatkan jumlah transaksi penjualan di dunia maya.
“Alhamdulillah, semakin hari semakin banyak pesanan masuk bahkan saya melihat istri mulai kewalahan, sehingga sempat kami mengambil karyawan untuk membantu packing akan tetapi hal ini tidak berlangsung lama, karena akhirnya karyawan tersebut mengundurkan diri karena ada tawaran pekerjaan lain. Saya sempat berfikir untuk menutup bisnis ini supaya istri lebih fokus kepada mengurus rumah tangga. Namun, setelah saya fikirkan kembali dengan kondisi saya sebagai karyawan kontrak, maka saya putuskan untuk tetap menjalankan usaha ini tetapi sekadarnya saja, setidaknya menjaga pelanggan yang sudah setia untuk membeli di toko kami,” tuturnya.
Fokus Menjalankan Usaha Setelah Jadi Korban PHK
“Mulai 1 April 2015 usaha saya ambil alih untuk pengelolaannya secara penuh, dari pekerjaan costumer service, packing, pengiriman, dan pemesanan ke suplier saya kerjakan sendiri. Alhamdulillah, dari awal bisnis makanan organik ini cukup berkembang dengan pesat, telebih setelah saya kelola penuh terjadi peningkatan omset secara signifikan sekitar lebih dari 75%,” papar pengusaha sukses yang kini bisa mengantongi omzet per bulan Rp 28 juta tersebut.
Sampai saat ini Luthfi mengaku masih terus melakukan perbaikan bagi perkembangan bisnisnya. “Setiap apa yang kami lakukan selalu kami evaluasi guna perkembangan dan kebaikan usaha yang kami jalankan ini. Yang terpenting, segala sesuatunya harus dimulai dengan bekerja dan diiringi doa, kemudian ditutup dengan bersyukur dan bersabar,” pesannya di akhir sesi wawancara kami.
Tim Liputan BisnisUKM
Sangat menginspirasi.