Kisah sukses bisnis fashion muslim Nasywanisa

Dari Hobi Belanja Kini Sukses Menjadi Pengusaha

Hobi belanja yang tak bisa dipisahkan dari kebiasaan kaum hawa, ternyata bisa mendatangkan keuntungan besar bila dimanfaatkan sebagai peluang usaha. Kondisi inilah yang dialami oleh Verlinawati (36) yang kini sukses menjadi pengusaha fashion muslim berbekal kegemarannya dalam berbelanja baju.

Proses produksi baju muslim nasywanisa

“Semua terjadi karena hobi saya dengan dunia fashion yang Alhamdulillah bisa saya kembangkan lagi menjadi sebuah usaha. Kebiasaan ingin selalu belanja baju membuat saya terdorong untuk mencoba membuat design beberapa model baju kemudian saya coba untuk menjahitkannya dan Alhamdulillah bisa diterima dengan baik oleh masyarakat,” ujar Verlinawati ketika kepada tim liputan BisnisUKM.com.

Dari hobi yang Ia miliki, Verlinawati mulai serius menekuni bisnis fashion muslim dengan mengusung Nasywanisa sebagai brand produknya. “Nasywanisa berdiri sejak bulan januari 2008 dengan mengawali perjalanan bisnis baju muslim ini masih makloon di salah satu konveksi di area Bogor,” ceritanya.

Setelah beberapa tahun berjalan dengan melewati masa-masa sulit ketika Verlinawati harus berpindah dari satu konveksi ke konveksi yang lain hanya untuk mendapatkan suatu kerjasama yang baik, sekitar tahun 2013 Nasywanisa mulai memberanikan diri untuk produksi sendiri. “Sekitar hampir 2 tahun ini saya beranikan diri untuk membuka konveksi sendiri dan memang izin suami juga baru keluar karena mungkin melihat saya sering mengeluh tentang kerjasama dengan konveksi lain yang kurang baik,” ucap pengusaha wanita yang tak pernah melupakan tugas utamanya sebagai ibu rumah tangga.

Menggabungkan Pemasaran Online dan Offline

Bisnis konveksi muslim nasywanisa

Dengan tagline ‘Simple, Chic n Fashionable’, sampai saat ini meskipun Nasywanisa belum memiliki gallery sendiri namun produknya sudah dikenal masyarakat luas dan mulai dipercaya untuk mengisi produk di beberapa e-commerce ternama seperti Lazada, Hijabenka, Marketplace Zalora, Ardelle Market, serta masuk ke butik-butik offline dengan sistem konsinyasi (titip jual). Beberapa butik yang memberikan kepercayaan kepada Verlinawati untuk menitipkan produk-produknya seperti Army Boutique di Bandar Lampung, Hijabstory Tuparev Cirebon dan Womanpreneur Gallery Blok M lantai 4.

“Saat ini Nasywanisa dibantu 6 orang karyawan yang terdiri dari 3 orang penjahit, 2 orang finishing, 1 orang tukang potong merangkap tukang pola. Dimana setiap bulannya harus bisa kejar target untuk bisa memproduksi minimal 300 pcs yang biasanya dipasarkan ke agen-agen dan ada beberapa yang masuk ke butik offline dan e-commerce,”terangnya.

Mengoptimalkan pemasaran online melalui facebook Nasywanisa, Fanpage Nasywanisa, Instagram Nasywanisa dan juga website www.nasywanisa.com, bisnis fashion yang dirintis Verlinawati tak hanya menguasai wilayah Bekasi namun juga mulai membuka keagenan di daerah Semarang, Surabaya, Malang, Pekanbaru, Magelang, dan beberapa reseller yang tersebar di seluruh penjuru negeri. “Impian selama ini yang belum terwujud adalah ingin memiliki gallery sendiri dengan nama ‘House Of Nasywanisa,” kataVerlinawati mengenai harapan bisnisnya.

Baju muslim Nasywanisa

Bagi pengusaha sukses yang setiap bulannya bisa mengantongi omzet sekitar Rp 130 juta ini, salah satu kemenangan terbesar bagi dirinya adalah ingin membuka lapangan kerja bagi orang-orang yang membutuhkan pekerjaan dan tentunya yang mempunyai keahlian dalam hal yang berkaitan dengan bisnis baju muslim. “InsyaAllah saya akan merekrut penjahit 2 orang lagi untuk bisa lebih memaksimalkan produksi,” imbuhnya.

Dan di akhir wawancara kami, Verlinawati tak sungkan membeberkan kunci suksesnya merintis bisnis fashion muslim. Menurutnya, kunci sukses keberhasilan itu ada pada diri sendiri. Bagaimana kita harus berjuang di awal untuk bisa membesarkan usaha kita. Bagaimana kita belajar mengenal usaha kita mau di bawa kemana kapal ini, yang kemudian bisa diinformasikan dan dibicarakan dengan beberapa karyawan kepercayaan kita untuk bisa membantu kita dalam mewujudkan usaha ini.

“Semua memang perlu kerja keras, dan tentunya semua perlu pengorbanan, baik tenaga, pikiran dan waktu juga materi. Semua tidak akan datang dengan sendirinya, tetapi kalau kita yakin dan mempunyai keinginan yang besar untuk membesarkan usaha kita, InsyaAllah semua akan terbayarkan dengan melewati manis pahit kehidupan bisnis. Dan seorang pebisnis itu harus mempunyai mental TANGGUH yang akan merubah mindset kita dari mental biasa menjadi luar biasa,” pesannya.

Tim Liputan BisnisUKM