Sukses Membuka Toko Peralatan Rumah Tangga

Kebutuhan hidup rumah tangga yang semakin meningkat sedangkan penghasilannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tidak sebanding, membuat Edy Gunawan (29) harus memutar otak untuk mencukupi kebutuhan hidupnyasehari-harinya. Solusi yang dapat Ia tempuh untuk memiliki kehidupan lebih baik terutama dalam hal ekonomi adalah dengan membuka sebuah bisnis sampingan.

Meskipun Ia tidak memiliki jiwa bisnis, namun dengan niat dan keyakinan yang kuat Ia memberanikan diri untuk memulai bisnis beserta dengan istrinya Royya Heranti. Banyak bisnis yang pernah Ia coba seperti berjualan produk herbal, pakaian muslim, mukena, kue kering, snack box, nasi kotak dan bahkan Ia juga pernah mencoba beternak ayam dan bebek.

Tetapi sangat disayangkan semua bisnis yang pernah Ia coba tersebut masih belum berhasil hingga akhirnya pada bulan Maret 2013 Ia mencoba menjalankan bisnis peralatan rumah tangga.

Bisnis sampingan yang dijalankannya tersebut terinspirasi dari beberapa pelaku bisnis yang telah meraih kesuksesan meskipun hanya menggunakan modal kecil untuk memulainya. Dari situ juga Ia mulai tahu bahwa ternyata ada banyak pilihan jenis bisnis yang untuk mengerjakannya tidak membutuhkan banyak tenaga tapi hasilnya cukup menguntungkan. Salah satunya adalah toko peralatan rumah tangga yang tidak perlu memproduksi sendiri dan tinggal mengiklankan saja.

Produk peralatan rumah tangga yang berhasil Ia jual selama ini adalah alat-alat rumah tangga khususnya peralatan dapur seperti alat untuk memasak dan alat-alat untuk membuat kue. Harga yang ditawarkan untuk produk peralatan rumah tangga itupun sangat beraneka ragam, mulai dari harga belasan ribu hingga harga dua jutaan.

Dalam menjalankan bisnis peralatan rumah tangga tersebut, saat ini Ia dibantu oleh 3 orang karyawan. Karena usahanya tersebut hanya sebagai reseller maka Ia tidak membutuhkan bahan baku untuk produksi sendiri melainkan langsung menjual produk jadi. Saat ini jangkauan pemasarannya sudah sampai ke Aceh bahkan juga Papua, dan beberapa kali mengirimkan pesanan perabot rumah tangga ke Singapura.

Menggunakan modal usaha sebesar Rp 300.000 kini Ia dan istrinya sudah mampu mendapatkan omset kurang lebih sebesar Rp 80 juta setiap bulannya. Dan dengan strategi pemasaran yang tepat, bisnis sampingannya tersebut juga semakin hari kian berkembang. Bahkan saat orderan sudah mulai banyak, Ia memberanikan diri untuk ready stock di rumah sehingga tidak repot-repot lagi pergi ke supplier.

Kendala bisnis yang Ia alami tidak jauh berbeda dengan kendala yang umum terjadi pada pemula bisnis lainnya yaitu dalam hal modal usaha. Karena semakin hari usahanya semakin ramai maka sedikit demi sedikit dari keuntungannya Ia gunakan juga sebagai tambahan modal.

Dari bisnis sampingan tersebut, kini Ia sudah bisa merasakan sebuah kemenangan terbesar dimana kehidupan keluarganya sudah jauh lebih baik dari sebelum Ia memiliki sebuah bisnis. Selain itu, sebuah kebanggaan tersendiri juga baginya bisa memberdayakan masyarakat sekitar yang membutuhkan pekerjaan melalui usahanya tersebut.

Di akhir wawancara kami, Ia juga tak lupa memberikan pesan bagi para pemula tentang beberapa kunci sukses dalam menjalankan sebuah bisnis sampingan dengan modal kecil. “Beberapa kunci sukses bisnis yang terpenting adalah berani mengambil resiko, pilih usaha sesuai keterampilan, sabar dalam menghadapi segala hambatan, perbanyak berdoa dan yang tak boleh ketinggalan adalah menyisihkan berapa persen dari penghasilan untuk bersedekah”, ungkapnya dengan jelas pada tim liputan.

Tim Liputan BisnisUKM.