Usaha Sampingan Wingko Babat

wingko babatWingko atau sering disebut juga Wingko babat adalah makanan tradisional khas Indonesia. Wingko adalah sejenis kue yang terbuat dari kelapa dan bahan-bahan lainnya. Wingko sangatlah terkenal di pantai utara pulau Jawa. Rasanya yang manis dengan serat kelapa yang begitu terasa, banyak disukai orang.

Konsumen

Kue ini sering dijual di stasiun kereta api, stasiun bus atau juga di toko-toko kue. Di pulau Jawa, Wingko juga sering menjadi oleh-oleh untuk keluarga, yang menjadikan kue ini banyak dikenal orang. Konsumen kue ini adalah para tamu dari luar kota yang menjadikan wingko sebagai oleh – oleh khas Jawa. Selain sebagai oleh – oleh, karena sering dijual di tempat ramai konsumen wingko kebanyakan dari para penumpang bus dan kereta api yang sering diitawari oleh penjual asongan wingko. Kue yang dapat dinikmati cari anak kecil hingga orang tua ini, dijual dengan harga yang relative murah sehingga bisa dijangkau oleh semua konsumen.

Info Produk

Wingko biasanya berbentuk bundar dan agak keras serta biasa disajikan dalam keadaan hangat dan dipotong kecil-kecil. Wingko dapat dijual dalam bentuk bundar yang besar atau juga berupa kue-kue kecil yang dibungkus kertas. Kombinasi gula dan kelapa menjadikan kue ini nikmat. Harga kue ini dapat bervariasi tergantung tempat menjualnya dan merek wingko ini.

Wingko yang paling terkenal dibuat di Semarang. Ini menyebabkan banyak orang yang mengira bahwa wingko juga berasal dari kota ini. Meskipun demikian, wingko babat sebenarnya berasal dari Babat. Babat terletak di dekat Bojonegoro, Jawa Timur yang terkenal akan kayunya dan karena baru saja ditemukan sumber minyak di daerah ini. Di Babat, yang merupakan kota kecil dibandingkan dengan Semarang, Wingko memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah ini.

Ada banyak perusahaan penghasil wingko yang memperkerjakan banyak orang. Kelapa yang digunakan untuk bahan wingko ini diambil dari daerah-daerah sekitar tempat ini. Saat ini sudah banyak wingko dengan berbeda merek dan besar yang dijual. Banyak Wingko yang saat ini masih menggunakan nama Tionghoa.

Harga kue ini dapat bervariasi tergantung tempat menjualnya dan merek wingko ini. Kue ini memiliki tingkat kegagalan yang rendah, mengingat pembuatannya tidak diperlukan teknik fermentasi atau pengocokan telur yang rumit.

Namun rasanya, luar biasa. Legitnya ketan dan gurihnya santan terasa lezat di lidah. Apalagi aroma wangi vanili semakin menggugah selera.

Produk Wingko ERBE
Pada waktu dikursus membuat yangko, wingko, bakpia dan kue jajan pasar oleh pihak Deperindag tahun 1999, warga kotagede dengan nama Djimzanah ini mencoba usaha membuat yangko.

Namun setelah dipraktekkan nenek dari cucu bernama Yoga ini, mempunyai kendala dalam hal permodalan. Memang bisnis makanan ini dilakoninya masih dalam skala usaha rumahan, sehingga dengan modal yang sedikit namun dengan keinginan yang kuat untuk membiayai anaknya kuliah saat itu bu Djimzanah berganti haluan membuat wingko.

Awalnya wingko produksi bu Djimzanah ini hanya dibungkus plastik ditempatkan didalam mika dengan lebel dipotong potong kecil. Namun atas anjuran dari dinas deperindag agar usahanya berkembang untuk kalangan menengah ke atas, ditempatkan wingko produksinya dalam dus dengan nama ERBE Rahmat Basuki dan juga dilengkapi dengan lebel sertifikasi halal dari MUI. Wingko ERBE ini dijual Rp 9.500,00 per dusnya dengan isi 10buah.

Proses Produksi

Proses pembuatan wingko ini sebenarnya gampang gampang susah. Kelapa yang sudah diparut dikukus agar awet tidak cepat basi bersama adonan tepung dan telur. Dalam tempat lain gula direbus bersama santan dan sedikit garam, setelah mendidih campuran gula ini dituangkan kedalam adonan kelapa parut yang telah dikukus tadi.

Kemudian ditambahkan vanili dan sedikit tepung kanji. Adonan kemudian dicetak dalam wajan khusus membuat wingko dan kemudian dibakar. Pada proses pembakaran inilah yang bisa dibilang susah, karena dibutuhkan ketepatan agar hasil yang didapat tidak gosong dan bisa bertahan dalam kurun waktu yang agak lama untuk bisa dikonsumsi.

Hal inilah yang menjadi kendala proses pembuatan wingko, “susah sekali cari orang yang telaten mbakar mbak,” ungkap bu Djimzanah. “karena kalo gak pinter ya hasilnya jadi cepet njamur,” imbuhnya.

Jadi sementara ini semua proses produksi masih ditangani sendiri dengan bantuan anaknya. Setelah adonan dibakar kering kemudian dimasukan kedalam oven agar hasil bisa lebih awet lagi.

Kelebihan usaha

Usaha sampingan wingko babat ini dapat dijalankan dengan mudah oleh para ibu – ibu, karena para ibu yang gemar membuat kue menjadi modal utama bisnis ini. Selain itu bisnis ini juga dapat dijalankan dirumah, jadi para ibu masih bisa menjalankan aktivitas rumahnya dan mengurus anaknya dengan baik.

Kerugian usaha

Karena kue wingko mempunyai daya tahan terbatas, oleh karena itu kue yang tidak laku menjadi resiko ibu Djimzanah. Selain itu keuntungan bisnis sampingan wingko babat, juga tidak dapat stabil karena harga bahan baku yang naik turun. Sedangkan harga jual wingko tidak bisa naik terlalu tinggi, karena pasaran harganya yang terbatas.

Pemasaran

Dalam pemasaran wingko bu Djimzanah melakukan sistem drop ke toko-toko dan jika wingko ada yang tidak laku terjual maka wingko akan kembali. Bila hal ini terjadi bu Djimzanah akan membawa wingko tersebut ke kumpulan pengajian yang diikutinya. Promosi yang sering dilakukan hanya melalui mulut ke mulut, dari perkumpulan yang di ikuti beliau sering mendatangkan pesanan wingko dari para temannya.

Tips Sukses

Untuk menjalankan usaha wingko, proses produksi sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa dan keawetan kue tersebut. Untuk itu sebaiknya tingkatkan kemampuan untuk memasak kue wingko, terutama pada proses pembakaran wingko. Selain itu bungkus wingko dikemas juga semenarik mungkin, agar lebih menarik wingko dapat dikemas dengan menggunakan kertas makanan dan dimasukan ke dalam kardus agar para konsumen lebih yakin untuk membeli produk tersebut.

Simulasi Keuntungan Usaha Wingko Babat

Pemasukan
Produksi 160 dus x @ Rp 9.500,00       =  Rp 1.520.000,00

Pengeluaran
Kemasan                                =  Rp   500.000,00
Bahan baku produksi
Tepung ketan : 8kg x Rp 11.000,00      =  Rp    88.000,00
Kelapa : 10 buah x Rp 3.500,00         =  Rp    35.000,00
Gula pasir : 10 kg x Rp 10.000,00      =  Rp   100.000,00
Telur : 3 kg x Rp 13.000,00            =  Rp    39.000,00

Operasional                            =  Rp    90.000,00+
Total                                     Rp   852.000,00

Keuntungan
Laba bersih Rp 1.520.000 – Rp 852.000  =  Rp   668.000,00

Diolah dari berbagai sumber
Sumber gambar: http://1.bp.blogspot.com/_RiYXNP2NiBc/SlmPmatET7I/AAAAAAAAAXQ/L-yEFENSnJg/s320/100_2622.jpg

12 Komentar

  1. saya bisa buat wingko,bisa d bilang pandai, berkat resep dari ibu, sebagai warga lamongan asli harus bisa buat wingko, tapi masalahnya, wingko yang saya buat cuman untuk konsumsi pribadi,kadang2 cuman untuk oleh2… pengen banget se, buat usaha wingko, tapi masi ragu2.. tapi setelah baca respon dari teman2, jadi lebih punya greget buat buka usaha.

  2. salam sejahtera.

    setelah saya baca peluang bisnis Wingko Babat, saya mau coba untuk membuatnya, tapi sayang saya eidak menemukan resepnya.

  3. Makanan Khas Kota Babat,Jawa Timur. Bagus juga untuk Bisnis,karna makanan khas dari negara kita kebanyakan sudah di abaikan oleh orang pribumi yang sekarang beralih ke makanan ala luar negri. Mari kita lestarikan Panganan khas bangsa Indonesia kita tercinta ini.

  4. Hem…boleh juga idenya….saya paling suka ngemil, makan, belajar membuat sendiri…karena saya kerja dikantor pergi pagi pulang malam, jadi sempat melupakan hobbi saya itu. Tapi ide untuk belajar membuat wingko babat bakar akan saya kumpulkan di kepala. untuk temen yg mau belajar liat aja resepnya di www.dapurku.com, insya allah ada resep2nya. cAAAAoUw………..

  5. saya ingin usaha sampingan ini, untuk menambah penghasilan.karena istri sudah keluar dari tempat kerja,tolong hub.ke E-mail ku, trims

  6. Wah……………….wingko babat, sapa yang suka, silahkan datang ke tempat kami

    heh…..heh………. anda rekreasi / wisata ke lamongan , jangan lupa mampir di kota BABAT, nanti saya tunjukkan tempat wingko yang paling enakkkkkkkkkkkkkkk.

Komentar ditutup.