Bisnis Camilan Kacang Labanya Mencengangkan

Owner Bisnis CamilanTerinspirasi pada bisnis camilan orangtuanya, Farid Hidayah (31) pun sukses menjalankan bisnis serupa sejak tahun 2005 dengan nama UD Kurnia Jaya Semarang. Farid memulai bisnis camilan kacang sebagai bisnis sampingan tanpa modal, semenjak berada di bangku kuliah.

Melihat peluang bisnis yang cerah, Farid mengawali bisnis camilan dengan menjualkan produk kacang oven dan kacang bawang buatan ibunya. Bisnis camilan kacang ini dulunya adalah bisnis sampingan yang dimulai Farid bersama rekan yang kini menjadi suaminya, Dwi Saputro. Menjalankan bisnis dengan status sebagai mahasiswa membuat Farid mengalami kendala dalam membagi waktu, namun hal itu justru membuatnya semakin pandai mengatur waktu. Begitu pula saat ia masih mengajar selepas lulus kuliah.

Pada tahun 2010, Farid pun memberanikan diri untuk memproduksi bisnis camilan kacang sendiri. Meski pendidikan Farid di saat kuliah tidak ada kaitannya dengan bisnis camilan ini, Farid mengaku dengan berdoa dan optimis semua kendala dapat teratasi. Farid pun selalu menghadapinya dengan bekerja keras.

Bisnis camilan yang ia mulai dari bisnis sampingan pun kini berbuah hasil. Bisnis sampingan Farid kini menjadi bisnis utama yang menopang perekonomiannya. Bisnis camilan Farid terdiri dari berbagai produk makanan kecil terutama yang berbahan kacang-kacangan. Seperti kacang bangkok, kacang bawang, dan sebagainya. Farid pun  memberikan harga yang cukup terjangkau bagi produknya. Mulai dari harga Rp 4000,- hingga Rp 120.000,-. Karena motto Farid adalah kualitas terbaik dengan harga relatif murah.

Dengan memberikan produk berkualitas dan murah, bisnis camilan Farid pun terus mengalami peningkatan pelanggan. Dalam kurun waktu satu bulan ia bisa memproduksi camilan sekitar 1 ton, sedangkan saat mendekati bulan puasa bisa mencapai 8 ton. Hal ini pun berbanding dengan omzet Farid yang mencapai angka 70 juta rupiah setiap bulannya. Bahkan saat mendekati lebaran omzetnya bisa meningkat lebih dari 5 kali lipat yakni sekitar 400 juta rupiah dalam sebulan.

Proses produksi produk bisnis camilannya pun telah mampu memberdayakan enam orang karyawan. Mereka memproduksi camilan kacang Bangkok dan kacang mete. Meski memproduksi dalam jumlah besar, Farid mengaku tidak pernah menyetok barang karena takut jika kualitas bahan baku menurun. “Saya membeli barang sesuai kebutuhan dan pesanan, saya jarang menstok atau menyimpan bahan baku dalam jangka waktu lama (terutama kacang bangkok, cabe, dan bawang merah/putih) untuk menjaga kualitas bahan baku.” jelas ibu dua anak ini.

Untuk mengembangkan bisnis camilan ini, Farid mengaku akan berfokus pada peningkatan fasilitas produksi dan perluasan area pemasaran produk khususnya di  daerah Jawa Tengah. Dengan meluasnya pemasaran bisnis camilannya, Farid yakin bahwa hal tersebut akan berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan produk.

Ketika disinggung soal apa motivasinya untuk tetap menjalankan bisnis camilan ini, Farid mengaku bahwa ia ingin sekali meningkatkan taraf hidup keluarganya dan mensejahterakan orang-orang di sekitarnya. Karena menurut Farid, kemenangan terbesar bagi seorang pengusaha adalah ketika ia dapat hidup mandiri dan berkecukupan serta bisa memberikan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Terakhir, Farid pun memberikan kunci suksesnya dalam mengelola bisnis. Yakni dengan selalu optimis, bekerja keras, berdoa, dan beribadah dengan tekun pada Allah SWT. “Selain itu, jangan pernah ragu untuk memulai bisnis, jangan takut gagal karena kegagalan merupakan salah satu langkah menuju sukses!” papar Farid bersemangat.

Tim Liputan BisnisUKM

7 Komentar

  1. Wah keberhasilan usaha yang membuat iri. 2 th ini tiap lebaran aku jualan kue lebaran. produk kacang bangkok dan kacang mete selalu jadi juara, andai bisa kerja sama hehehehe aku posisi dipati.

  2. Fantastis Luar Biasa,,,
    Alhamdulillaah temenku Farid sukses bisnisnya,
    Selamat ya mbak Farid, semoga semakin Jaya…
    Amiiin

Komentar ditutup.