Memulai Bisnis Online Macaroni, Hanya Berawal Dari Hobi

Bisnis online macaroni schotel Berawal dari kecintaannya pada menu pasta buatan tante tercinta, Rina Apriliana Polii (35) iseng-iseng membuat macaroni schotel dari resep racikannya sendiri. “Mulanya dari tahun 2010 suka dengan pasta tanteku baik itu macaroni schotel maupun lasagna, enak banget dan dari situlah saya coba bikin sendiri dan meraciknya sendiri,” ujarnya.

Di tahun 2011 Rina mulai memperkenalkan macaroni schotel dan macaroni panggang buatannya ke beberapa teman, saudara ternyata semua pada doyan dan mulai ada yang order. Saat itu bisnis macaroni schotel tersebut belum ada namanya dan pemasarannya mengandalkan informasi dari mulut ke mulut saja.

Baca Juga Artikel Ini :

Sukses Mempromosikan Bisnis Makanan di Media Online

Menjalankan Bisnis Makanan Online Skala Rumahan

Owner Macaronimami“Lama-lama suamiku memiliki ide, kenapa tidak kita jadikan bisnis saja dan suamiku kebetulan bekerja di bidang IT khususnya digital strategi. Dari situlah lahir brand MacaroniMami dengan metode pejualan dari ranah digital baik itu melalui website toko online maupun social media,” tutur Rina.

Ketika ditanya darimana Ia menemukan inspirasi bisnis online macaroni, Rina mengaku yang mendorongnya terjun di bisnis ini adalah sang suami. “Katanya agar kesenangan saya dalam membuat pasta bisa dijadikan bisnis online. Resep macaroni schotel buatan tanteku yang enak membuat saya termotivasi dan terinspirasi untuk membuat menu yang sama enaknya, karena tanteku merahasiakan resepnya,” katanya sembari tertawa.

Dengan bantuan ibundanya, dalam sehari Rina bisa memproduksi 1 sampai 3 kilo macaroni dengan omzet per bulan sekitar Rp 10 juta – Rp 30 juta. Karena ini jenis kue basah, saat ini pemasaran masih seputar Jakarta, dan Tangerang. Dari luar kota kebanyakan konsumen order jika ada rekan atau saudara mereka ke Jakarta sebagai oleh-oleh. “Contohnya ada langganan dari Surabaya yang setiap bulan jika suami yang kerja di Jakarta pulang ke Surabaya biasa pesen MacaroniMami, tambahnya”

Selama menjalankan bisnis kuliner dari olahan macaroni, Rina tak pernah menemukan kendala yang berarti. Bahan baku dari macaroni, keju, mozarela, susu, daging, serta cream Ia dapatkan dari distributor langsung, sehingga mendapatkan harga terbaik. Selain itu, Ia juga belanja di pasar atau lotte yang harganya tidak jauh berbeda dari distributor.

Kemasan Macaronimami“Planning 2015 kedepan, kita akan mengemas packaging baru, dan dalam proses sertifikasi ijin usaha PIRT dan Halal MUI untuk menguatkan branding serta tanggung jawab moril sebagai seorang muslim,” jelas Rina.

Tidak berhenti disitu, Rina juga akan mencoba merekrut karyawan baru guna meningkatkan produksi dan omset bisnisnya. “Saat ini fokus masih di ranah online dimana suamiku kebetulan penggiat digital strategi yang mengurus segala sesuatunya terkait website, social media, SEO optimasi yang sampai saat ini secara digital nama MacaroniMami sudah lumayan dikenal orang di mesin pencarian,” tandasnya.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?

Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.

Klik Disini

Bagi Rina, dalam menjalankan bisnis yang terpenting sesuaikan dengan passion kita dan jangan berhenti belajar. “Selain itu, penting bagi kita untuk konsisten apapun tantangan yang pasti kita hadapi. Impian saya tidak hanya bisa dikenal di pasar digital namun juga bisa mempunyai store atau toko eksklusif khusus pasta,” terang Rina menutup sesi wawancara kami.

Tim Liputan BisnisUKM

2 Komentar

Komentar ditutup.