Owner tas kulit Berliano

Dari Promosi Online Kini Sukses Memproduksi 3 Ton Kulit

Owner tas kulit Berliano Sukses memperluas jaringan pemasaran melalui media online kini bukan hanya sebatas isapan jempol belaka. Kondisi inilah yang dialami Febri Purnomo Puspo (29), alumni Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta yang kini sukses menggandeng puluhan reseller melalui media online.

Setelah lulus dari Akademi Teknologi Kulit pada tahun 2008, pengusaha sukses yang akrab dipanggil Febri ini mencoba mempraktekkan ilmu yang telah Ia dapatkan dengan membuat atau menyamak kulit sendiri. “Awalnya kami memproduksi kulit. Kemudian kami mulai merambah ke bisnis jaket kulit hingga akhirnya sekarang fokus membuat bisnis tas kulit,” ujarnya sembari tertawa.

Baca Juga Artikel Ini :

Gelang Kulit Asli Jogja Tembus Pasar Mancanegara

Kerajinan Kulit Ikan Pari Bernilai Jual Tinggi

Proses penyamakan kulitMengawali usahanya pada tahun 2011 silam, Febri yang saat itu memiliki modal pas-pasan mencoba mengakali keadaan dengan sistem sub atau dijahit di tempat orang lain. “Sebelum mengenal dunia online, kami memasarkan produk dengan sistem titip jual di toko-toko yang ada di sekitar Yogyakarta dan melayani beberapa reseller yang masuk,” ungkapnya.

Seiring dengan perjalanan waktu, Febri mulai memberanikan diri untuk membuka lowongan bagi penjahit tas kulit. Merasa kapasitas produksi kerajinan kulit mulai meningkat, Febri pun tak ragu lagi untuk mencoba mengenalkan Tas Kulit Berliano melalui media online. Tak disangka-sangka, keputusannya memasarkan produk dengan sistem promosi online berhasil mengantarkannya sebagai pengusaha sukses seperti sekarang ini.

Banjir Order Setelah Mengenal Bisnis Online

Proses produksi tas kulit“Setelah mengenal bisnis online, sampai saat ini kami berjualan via Facebook dan website www.berliano.com. Dari situ kami mulai kuwalahan menerima banjir order dari konsumen di berbagai daerah. Setelah kita mendapatkan alur sistem yang tepat, kita berani membesarkan produksi yang dulunya baru beli kulit mentah di bawah 1 ton per bulan sekarang alhamdulilah sudah bisa produksi 3 ton kulit per bulannya,” kata Febri.

Dengan jargon memproduksi tas kulit sendiri mulai dari penyamakan atau pembuatan kulit sampai penjahitan (produksi dari hilir ke hulu), dulunya Febri hanya bisa membuat kulit di bawah 1000 sqf (ukuran hitungan kulit) sekarang bisa menghasilkan 5000 fit perbulannya. Dibantu 3 orang karyawan yang bertugas di bagian penyamakan kulit, 8 orang tenaga jahit dan 2 orang admin toko online, setiap bulannya berliano mampu memproduksi 200 pcs tas kulit dan dompet 150 pcs/ bulan.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?

Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Video.

Klik Disini

Dalam menjalankan bisnis tas kulit, Febri mengaku kendala yang dihadapi lebih mengenai bahan baku kulit mentah, mulai dari yang harganya terus naik serta kualitas kulit yang tidak stabil. Untuk mengatasi kendala tersebut, kini Ia mulai menciptakan kulit dengan artikel tertentu yang bisa tetap digunakan untuk bahan baku tas. Sedangkan untuk kulit yang kurang baik bisa digunakan untuk produksi barang-barang kecil seperti misalnya tasell, gantungan kunci, dan lain sebagainya.

“Kedepannya saya ingin lebih fokus memperhatikan infrastuktur untuk operasional produksi. Seperti misalnya pengadaan drum untuk memproses kulit yang mampu muat lebih banyak lagi, gudang kulit yang lebih besar serta membuka toko offline di pusat jantung perekonomian kota Jogja,” tutur pengusaha sukses ini sembari mengakhiri perbincangan kami.

Tim Liputan BisnisUKM

One comment

Comments are closed.